Moneter dan Fiskal

Neraca Perdagangan April 2023 Berpotensi Meningkat, Ini Faktornya

Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia dinilai masih akan mengalami surplus pada April 2023. Bank Mandiri, memperkirakan surplus perdagangan Indonesia mencapai USD3,25 miliar pada April 2023, dibandingkan Maret 2023 yang sebesar USD2,91 miliar.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan, surplus perdagangan terus berlanjut, tetapi kinerja perdagangan cenderung berkurang. Ekspor dan impor diperkirakan akan mencatat kontraksi di tengah libur Lebaran lalu.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia akan berkontraksi sebesar -21,20% yoy pada April 2023 dibandingkan Maret 2023 sebesar -11,33% yoy. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh efek basis yang tinggi karena liburan Lebaran tahun lalu berada di Mei 2022. Selain itu, harga komoditas terus menurun di tengah pertumbuhan global yang melambat,” ujar Faisal, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 12 Mei 2023.

Kemudian, untuk impor, Bank Mandiri memperkirakan juga akan terkontraksi sebesar -7,50% yoy pada Apr 2023, dibandingkan Maret 2023 sebesar -6,26% yoy, di tengah libur Lebaran yang memengaruhi kegiatan produksi dan investasi domestik. Aktivitas terkait investasi juga kemungkinan melambat di tengah penurunan harga komoditas dan suku bunga tinggi.

Di sisi lain, Faisal memandang bahwa neraca transaksi berjalan pada tahun 2023 terlihat mencatat defisit yang terkendali sehingga masih mendukung stabilitas sektor eksternal sampai tingkat tertentu.

Lebih lanjut, Faisal menambahkan, pihaknya mengantisipasi bahwa surplus perdagangan cenderung terus menyusut. Namun, surplus perdagangan bisa bertahan lebih lama dari yang diantisipasi karena penurunan harga komoditas akan lebih bertahap, karena pembukaan kembali ekonomi China, pemotongan produksi minyak OPEC+, produksi beberapa komoditas yang lebih rendah di tengah kemungkinan besar El Nino tahun ini dan meredanya krisis energi global.

“Oleh karena itu, kami merevisi perkiraan CA 2023 kami untuk mencatat defisit yang lebih kecil sebesar -0,65% dari PDB dari defisit -1,10% dari PDB, dibandingkan 1,00% dari surplus PDB pada tahun 2022,” ungkapnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

7 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

7 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

8 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

9 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

9 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

12 hours ago