Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2019 telah mengalami surplus senilai US$85,1 juta.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut, angka tersebut lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih defisit US$1,02 miliar. Suhariyanto menilai, surplus tersebut lantaran angka ekspor lebih baik daripada angka impor.
“Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus Rp85,1 juta,” kata Suharyanto di Jakarta, Senin 16 September 2019.
Sementara itu, Suhariyanto menjelaskan, angka surplus tersebut terdiri dari sisi impor yang mencapai US$14,20 miliar atau merosot 15,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pada sisi ekspor sendiri juga mampu menyentuh US$14,28 miliar atau turun 9,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Pada sisi ekspor Suharyanto menyebut terdiri dari ekspor minyak dan gas (migas) sebesar US$880 juta serta ekspor non migas US$13,4 miliar. Sedangkan pada segmen impor terdiri dari impor migas senilai US$1,63 miliar serta impor non migas US$12,57 miliar.
Dirinya berharap, surplusnya neraca dagang Indonesia pada Agustus ini dapat memperbaiki neraca dagang ke depannya hingga akhir tahun dan menjaga stabilitas perekonomian nasional. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More