Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan pada bulan Mei 2019 yang mengalami surplus hingga US$210 juta.
Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya Jakarta, Senin 24 Juni 2019 mengaku bersyukur atas pencapaian tersebut. Dirinya menyebutkan, bahwa surplus tersebut terjadi lantaran nilai impor yang turun diikuti oleh angka ekspor.
“Alhamdulillah pada bulan Mei ini kita mengalami surplus walau hanya US$0,21 miliar (US$210 juta) dan ini akan memberikan signal positif,” kata Suhariyanto.
Ia menjelaskan, angka ekspor pada bulan Mei 2019 mencapai US$14,47 miliar menurun secara tahunan sebesar 8,99 persen. Pada ekspor nonmigas mencapai US$13,63 miliar turun 6,44 persen secara tahunan. Sementara pada ekspor migas tercatat US$1,11 miliar.
Sedangkan angka impor tercatat hingga Mei 2019 mencapai US$14,53 miliar atau menurun sebesar 17,71 persen (yoy), di mana impor nonmigas mencapai US$12,44 miliar atau turun 15,94 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada impor migas mencapai US$2,09 miliar atau turun 26,89 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Suharyanto berharap, angka surplus
perdagangan tersebut dapat memperkuat fundamental ekonomi nasional serta menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More