Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan pada Januari 2020 masih defisit sebesar US$870 juta. Angka tersebut terjadi lantaran nilai ekspor yang hanya mencapai US$13,41 miliar. Sedangkan impor pada periode yang sama mencapai US$14,28 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan baik impor maupun ekspor pada Januari 2020 masih mengalami penurunan tipis di mana ekspor turun 3,71% (yoy) sedangkan impor turun 4,78% (yoy). Dirinya menilai penurunan tersebut terjadi lantaran ekonomi global yang belum stabil.
“Karena ekonomi global tidak stabil, seperti perang dagang, geopolitik di Middle East, fluktuasi harga komoditas dari waktu ke waktu,” kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS Jakarta, Senin 17 Febuari 2020.
Lebih rinci dirinya menjelaskan, untuk ekspor migas terlihat turun signifkan 34,73% dan non migas 0,69%. Dirinya menjelaskan, penurunan tajam tersebut terjadi lantaran penurunan nilai komoditas.
Sementara impor sendiri juga masih turun yang terjadi pada kelompok migas sebesar 6,85% dan non migas 0,69%. Dirinya memandang penurunan impor terjadi lantaran masih fluktuasinya kondisi global. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More