Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada November 2018 kembali mengalami defisit sebesar US$2,05 miliar, dengan nilai ekspor dan impor Indonesia yang tercatat masing-masing sebesar US$14,83 miliar dan US$16,88 miliar.
Neraca perdagangan sebelumnya sempat surplus sebesar US$227 juta pada September 2018, namun kembali mengalami defisit di bulan Oktober yang mencapai US$1,82 miliar. Neraca perdagangan juga pernah surplus di bulan Maret sebesar US$1,12 miliar dan di Juni surplus US$1,74 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor Indonesia pada November 2018 mencapai US$14,83 miliar atau mengalami penurunan sebesar 6,69 persen bila dibandingkan dengan ekspor per Oktober 2018. Demikian juga dibanding November 2017 menurun 3,28 persen.
“Ekspor nonmigas November 2018 mencapai US$13,46 miliar, turun 6,25 persen dibanding Oktober 2018. Sedangkan dibanding ekspor nonmigas November 2017, juga turun 4,12 persen,” ujarnya di Jakarta, Senin, 17 Desember 2018.
Secara kumulatif, kata dia, nilai ekspor Indonesia Januari hingga November 2018 tercatat mencapai US$165,81 miliar atau meningkat 7,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, sementara ekspor nonmigas mencapai US$150,15 miliar atau meningkat 7,47 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas November 2018 terhadap Oktober 2018 terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$342,1 juta (52,48 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$220,6 juta (80,23 persen).
Sementara nilai impor Indonesia per November 2018 tercatat mencapai US$16,88 miliar atau turun 4,47 persen dibanding Oktober 2018. Namun demikian, dibandingkan November 2017 naik 11,68 persen. Impor nonmigas mencapai US$14,04 miliar atau turun 4,80 persen dibanding Oktober 2018.
“Sebaliknya jika dibanding November 2017 impor nonmigas meningkat 8,79 persen,” ujarnya.
Sementara itu, tambah dia, untuk impor migas per November 2018 tercatat mencapai US$2,84 miliar atau mengalami penurunan 2,80 persen bila dibandingkan dengan Oktober 2018, namun meningkat 28,62 persen apabila dibandingkan November 2017.
Penurunan impor nonmigas terbesar November 2018 dibanding Oktober 2018 adalah golongan mesin/peralatan listrik sebesar US$201,1 juta (10,04 persen), sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan minuman sebesar US$75,3 juta (470,63 persen). (*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More