Jakarta – Hingga Jumat (19/5/2023), pembahasan mengenai plafon utang antara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan para negosiator dari fraksi Partai Republik di parlemen masih alot.
Kedua pihak pun menyatakan belum ada pertemuan lanjutan membahas peningkatan plafon utang dari level saat ini yang mencapai $31,4 triliun.
Padahal, tenggat pembayaran plafon utang AS jatuh pada 1 Juni mendatang. Apabila pemerintah tak kunjung menyelesaikan masalah pelik ini bersiap menghadapi risiko gagal bayar utang untuk kali pertama dalam sejarah.
“Kami berdiskusi dengan sangat, sangat terbuka mengenai posisi kami saat ini, tentang hal-hal yang harus dilakukan,” kata Perwakilan faksi Republik, Garret Graves, melansir VOA, Jumat (19/5/2023),
Dirinya mengulangi pernyataan Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengenai perlunya kemajuan untuk mengubah “lintasan” defisit belanja pemerintah dan utang yang meningkat dengan cepat.
“Kita harus membelanjakan lebih sedikit dari tahun sebelumnya,” kata McCarthy.
Negosiator kedua dari Partai Republik Patrick McHenry mengatakan, parlemen AS akan diberi penjelasan mengenai status negosiasi. Kedua legislator itu tidak mengatakan mengenai kemajuan apa pun.
Dirinya pesimis bahwa kedua belah pihak dapat memenuhi target kesepakatan pada akhir pekan ini, agar bisa diajukan ke Kongres untuk disetujui dalam beberapa hari mendatang.(*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More