Internasional

Negara G7 Dukung Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu

Jakarta – Surat penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mendapat dukungan banyak pihak.

Teranyar, kelompok tujuh negara industri terkemuka G7 tengah berupaya mencapai kesamaan sikap mengenai surat perintah penangkapan tersebut.

“Kita perlu bersatu mengenai ini,” kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani dalam pertemuannya dengan para menteri luar negeri dunia, dinukil VOA Indonesia, Selasa, 26 November 2024.

Dirinya pun menginginkan G7 berbicara dengan satu suara. Untuk itu, dirinya mengundang rekan-rekannya dari Yordania, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Qatar untuk bergabung dengan pertemuan G7 di Fiuggi, Roma.

Baca juga : Indonesia Dukung Penuh Langkah ICC Tangkap PM Israel Benjamin Netanyahu

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menuturkan, pembahasan tengah berlangsung sementara prospek semakin besar untuk mencapai terobosan dalam perjanjian gencatan senjata Lebanon antara Israel dan Hizbullah.

“Kami sekarang ini sedang membahas dengan mitra-mitra kami dari Negara-Negara Teluk dan dunia Arab mengenai bagaimana kita dapat, dalam situasi ini, setidaknya menyelesaikan satu tantangan utama, situasi di Lebanon, dan pada akhirnya mencapai gencatan senjata,” bebernya.

“Momentumnya kini tampak semakin dekat daripada beberapa hari atau bahkan beberapa pekan yang lalu,” tambahnya.

Baca juga : ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Amerika Serikat, bagian dari G7 telah menolak keras keputusan ICC untuk menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu.

Adapun, Netanyahu mengutuk surat perintah penangkapan yang ditujukan kepadanya dengan menegaskan bahwa Israel tidak akan mengakui keabsahan keputusan tersebut.

“Tidak ada yang lebih adil daripada perang yang telah dilancarkan Israel di Gaza,” katanya.

Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa itu adalah keputusan antisemitic dan Israel menolak dengan jijik tindakan yang tidak masuk akal dan salah tersebut. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago