Jakarta – Seiring dengan kondisi saat ini yang mengharuskan kita semua masih tetap perlu membatasi aktivitas fisik dan mengikuti protokol kesehatan, menyebabkan identitas digital menjadi salah satu teknologi yang menjadi semakin marak digunakan.
Hal ini dikarenakan berbagai layanan berbasis digital makin dipilih untuk mengurangi risiko penularan virus selain juga alasan kemudahan, kenyamanan dan tentunya keamanan.
Identitas digital ternyata memberikan nilai lebih dan manfaat, khususnya bagi perusahan yang bergerak di bidang pelayanan publik. Oleh karena itu NEC bermaksud membantu masyarakat dan dunia usaha beradaptasi di masa pandemi ini dengan menyediakan sistem identitas digital melalui satu platform yang menggunakan AI dan teknologi biometrik, serta memanfaatkan fasilitas nirsentuh (contactless).
Hal ini bertujuan untuk mendukung aktivitas masyarakat di era new normal sambil terus membantu mengurangi penyebaran virus Covid-19.
“NEC berfokus pada peningkatan kompetensi dalam teknologi informasi dan komunikasi, termasuk dalam auntentifikasi biometric untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan,” kata Vice President Sales and Business Development Division NEC Indonesia, Sony Surya Nurcahya di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020.
Sementara itu, Vice President Enterprise Solution Division NEC Indonesia, Arif B. Subekti menambahkan identitas dan digital merupakan dua kata kunci yang sangat penting dan banyak melibatkan aktivitas dalam bidang usaha.
Layanan dan produk yang ada sekarang membuat masyarakat untuk memiliki identitas digital untuk keamanan data pribadi.
Evangelist & Head of NEC Consulting Walter Lee memaparkan identitas digital dapat diterapkan di dalam berbagai sektor, termasuk industri finansial dan ritel.
Sebelum masa pandemi, face recognition mudah diterapkan di berbagai fasilitas umum karena kita tidak diwajibkan menggunakan masker.
Namun saat ini, kita semua diwajibkan menggunakan masker di tempat-tempat umum. Teknologi pengenalan wajah (face recognition) NEC memungkinkan identifikasi wajah sekalipun menggunakan masker serta dapat melakukan pemindaian beberapa wajah sekaligus. Hal ini dapat mengurangi antrian panjang dan jumlah kerumunan di tempat umum.
Industri perbankan saat ini juga mulai beralih ke platform digital dengan memberikan layanan digital bank kepada nasabahnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan layanan berbelanja dan transaksi yang dilakukan secara daring. Sehingga untuk menyongkong aktivitas tersebut mau tidak mau, bank harus bisa memberikan layanan yang sesuai.
Teknologi biometrik memiliki kemampuan untuk membaca sidik cari, mengenali wajah, mendeteksi suara, dan teknologi termuktahir yang dapat dilakukan oleh biometrik adalah mengenali iris mata.
Pengenalan iris menjadi hal kritikal dikarenakan manusia dapat mengalami perubahan dalam hidupnya seperti perubahan wajah karena usia, terlalu sering menggunakan peralatan berat sehingga sidik jari menipis, atau melakukan operasi plastik yang merubah struktur tulang. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More
Jakarta – Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan, kembali dinobatkan sebagai salah satu Top… Read More