Analis Pasar Keuangan Dr. Hendrikus Passagi. (Foto: istimewa)
Oleh: Dr. Hendrikus Passagi, Konsultan Hukum dan Analis Pasar Keuangan
DALAM rangka stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap USD, Intervensi Bank Indonesia (BI) atau “cawe-cawe” BI melalui Non Deliverable Forward (NDF) market dapat jauh lebih efektif dibandingkan intervensi melalui spot atau cash market.
Peluru atau cadangan devisa bank sentral akan cepat terkuras habis jika menggunakan spot-market seperti cara-cara konvensional selama ini. Selain itu, leverage atau daya ungkit pengaruhnya sangat lemah dan terbatas, sebab bank dapat dikeroyok para spekulan bermodal besar dan spekulan ritel.
Penurunan cadangan devisa yang drastis karena terkuras intervensi langsung spot market, akan semakin cepat menggulirkan kepanikan di masyarakat.
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengungkapkan, sejarah panjang perjalanan koperasi di Indonesia… Read More
Jakarta – PT Sompo Insurance Indonesia (Sompo Insurance) menggelar aksi “50 Second Challenges” sebagai bagian dari… Read More
Jakarta - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat, menyambut baik… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, pada pekan keempat April 2025, aliran modal asing masuk atau capital… Read More
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sepakat mengangkat… Read More