Jakarta – Chief Market Strategist ForexTime, Hussein Sayed, mengungkapkan nilai tukar Rupiah merosot di awal pekan perdagangan ini karena Dolar semakin stabil dan ketegangan perdagangan global mengganggu ketertarikan investor pada mata uang ini.
“Kekhawatiran yang semakin besar mengenai arus keluar modal yang memengaruhi ekonomi Indonesia dapat semakin memperburuk keadaan Rupiah,” kata Hussein dalam risetnya, Selasa, 3 Juli 2018.
Ia mengatakan, bulan Juni 2018 sendiri adalah bulan trading yang sangat sulit bagi mata uang pasar berkembang.
Apabila situasi negatif ini berlanjut di bulan Juli, mata uang pasar berkembang dapat semakin terpukul, termasuk Rupiah.
“Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar saat ini berada di kisaran Rp14.375. Penurunan dapat berlanjut mendekati Rp14.500 apabila Dolar terus menguat,” jelasnya.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada akhir pekan kemarin telah memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen.
Selain BI 7-Days Reverse Repo Rate, Deposit Facility Rate juga naik 50 bps menjadi 4,5 persen, demikian pula suku bunga landing facility juga meningkat 50 bps menjadi 6 persen.
Dasar pertimbangan keputusan ini adalah sebagai langkah preventif BI untuk memperkuat stabilitas ekonomi, utamanya stabilitas nilai tukar terhadap perkiraan kenaikan suku bunga Amerika (Fed Fund Rate) hingga 4 kali tahun dan meningkatnya risiko di pasar keuangan global. (*)
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More
Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More
Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More
Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More