Perbankan

Nasabah Muda BCA Makin Tertarik Investasi, Ini Faktor Pendorongnya

Tangerang – Jumlah nasabah kalangan muda di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang melirik produk investasi makin meningkat. Pertumbuhan di segmen ini melaju paling kencang, meski Gen X dan Baby Boomer masih mendominasi.

Indrawan B, EVP Wealth Management BCA mengungkapkan, saat ini jumlah investor atau nasabah yang memiliki produk investasi di BCA hampir menyentuh 300 ribu nasabah. Memang masih sangat kecil jika dibandingkan total nasabah BCA yang lebih dari 30 juta nasabah.

Namun, dari sisi pertumbuhan, kalangan investor mudah melonjak paling tinggi. Indrawan mencontohkan, pada 2023 investor Gen Z tumbuh 27 persen. Sedangkan Gen C meningkat 15 persen.

Baca juga: Incar Pertumbuhan Double Digit, Segini Target New Booking KPR BCA

Kondisi ini tidak lepas dari inovasi fitur Welma yang sekarang diintergrasikan dalam aplikasi My BCA. Simplifikasi (penyederhanaan) proses hingga perubahan limit transaksi dan pembelian semakin menarik bagi nasabah muda untuk masuk ke produk investasi.

“Proses untuk mendapatkan single investor indetification (SID) kita simplifikasi. Ini salah satu yang mendorong pertumbuhan segmen Gen Y tinggi. Lalu limit transaksinya kita naikan dari Rp2 miliar menjadi Rp5 miliar. Per transaksi ya. Kemudian pembelian kita turunkan limitnya. Ini juga mendorong pertumbuhan investor di kalangan yang lebih muda,” terang Indrawan dalam mini studio talkshow di BCA Expoversary 2024 di ICE BSD, Tangerang, Kamis, 29 Februari 2024, sore.

Melalui Welma, nasabah bisa membeli produk Investasi mulai dari Rp10 ribu. Indrawan mengklaim ada penambahan jumlah nasabah yang cukup signifikan sejak limit transaksi pembelian diturunkan.

“Pada Oktober 2023 kita ubah ketentuan minimum. Penambahan jumlah customernya sudah hampir 9.000 nasabah. Cukup signifikan karena biasanya kita tiap bulan itu jauh lebih kecil dari itu,” tambahnya.

Dari sisi usia, profil nasabah di BCA masih didominasi Gen X. Porsinya sekitar 40 persen. Komposisi baby boomer juga masig lumayan besar, yakni sekitar 30 persen. Lalu disusul Gen Y dengan porsi sekitar 27 persen. Sedangkan Gen Z baru sekitar 3-4 persen.

Baca juga: Genjot Kredit Konsumer, BCA Tebar Banyak Promo di BCA Expoversary 2024

“Mungkin ini juga yang membuat karakteristik nasabah kita konservatif. Biasanya makin muda umurnya, kalau kita lihat profil risikonya, semakin berani. Semakin agresif,” ujar Indrawan.

Fitur Welma sendiri mengakomodir keinginan nasabah dengan menyediakan range produk investasi yang beragam. Baik obligasi maupun reksadana. Range instrumen yang lengkap membuat nasabah bisa memilih produk yang sesuai dengan risk profile-nya. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 mins ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

12 mins ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

2 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

2 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

2 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago