Categories: News UpdatePerbankan

Nasabah Keluarga Prasejahtera BTPN Syariah di Semarang Capai 204 ribu

Semarang – Pada semester pertama 2019, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 24%, menjadi Rp8,54 triliun dari Rp6,87 triliun pada periode yang sama tahun 2018.

Hal tersebut, kata dia, seiring dengan jumlah nasabah keluarga prasejahtera yang juga ikut meningkat. Salah satu daerah yang menunjukkan pertumbuhan signifikan, yaitu Semarang, Jawa Tengah.

Pembiayaan keluarga prasejahtera BTPN Syariah Semarang per 30 Juni 2019 telah mencapai Rp645 miliar. Hingga saat ini, jumlah nasabah keluarga prasejahtera BTPN Syariah, khusus wilayah Semarang berjumlah 293 ribu orang, terdiri dari funding 89 ribu orang dan financing/lending 204 ribu orang.

“Saya optimis usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) wilayah Semarang, akan berkembang dan terus tumbuh. Untuk penambahan nasabah, BTPN Syariah siap mendampingi masyarakat yang ingin mengembangkan atau bahkan baru memulai usaha sekalipun,” ujar Business Coach Jateng 3, Wahyu Sri Utami, kepada Infobank di Semarang, Rabu, 21 Agustus 2019.

Wahyu Sri menambahkan, tentunya penambahan nasabah tersebut dilandasi dengan proses analisa pembiayaan yang tepat, agar penyaluran modal usaha sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan calon nasabah.

Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan BTPN Syariah turut sejalan dengan kemampuan bank menjaga kualitas kredit yang tercermin pada tingkat rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) sebesar 1,34%, turun dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 1,65% (year on year).

Sampai dengan periode ini, total aset BTPN Syariah tumbuh 30% menjadi Rp13,94triliun dari Rp10,73 triliun (year on year). Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp8,88 triliun tumbuh 27% dari Rp7,02 triliun (year on year). Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di posisi 39,4%, laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp610 miliar, tumbuh 36% dari Rp449 miliar (year on year).

Kemudian, bank juga berhasil meningkatkan efisiensi dalam mengoperasikan bisnis dimana beban operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 60,4 %, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 62,9%. (*) Ayu Utami

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

9 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago