Nasional

Nalco Water, an Ecolab Company Soroti Teknologi Baru Majukan Industri Panasbumi

Jakarta – Nalco Water, perusahaan dari Ecolab, menyelenggarakan seminar tahunan Neo for Geo bertajuk “Keunggulan Proses Geotermal untuk Mencapai Efisiensi Sistem yang Lebih Baik”. 

Seminar ini bertujuan untuk mempromosikan pemahaman dan adopsi teknologi canggih dalam industri geotermal di Asia Tenggara. Indonesia memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW), namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan. 

Asosiasi Panasbumi Indonesia (API-INAGA) mengapresiasi kontribusi Nalco Water dalam memajukan teknologi geotermal. Apresisasi tersebut disampaikan General Secretary of INAGA Riza Pasikki.

“Mengatasi tantangan industri dari risiko hulu saat eksplorasi hingga fase pemanfaatan sangat penting,” katanya, dikutip Minggu, 28 Juli 2024.

Baca juga : Pemerintah Didorong Lakukan Ini Optimalkan Industri Panas Bumi

Ia mengatakan, INAGA bertujuan untuk berbagi wawasan tentang kondisi energi geotermal saat ini dan membahas cara untuk membuatnya lebih berdampak. Dengan target menambah 3.000 MW pada tahun 2030, artinya kita harus menambah 500 MW setiap tahun. 

Menurutnya, meskipun ada risiko dari skala pengembangan yang agresif, pengembangan sumber daya geotermal entalpi rendah-menengah (low-medium enthalpy) di Indonesia adalah suatu keharusan. Upaya ini memerlukan dukungan dari perusahaan teknologi seperti Ecolab dalam pengelolaan yang efektif. 

“Kami menghargai upaya pemerintah namun menyadari perlunya kolaborasi dan sumber daya yang lebih baik dari semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan energi terbarukan. Advokasi berkelanjutan dan peningkatan rantai pasokan sangat penting, dan kami berharap Ecolab dapat mendukung penyediaan konten lokal (TKDN) sebagai ketentuan yang diperlukan oleh pemerintah,” jelasnya.

Baca juga : PGE Tekankan Pentingnya Sinergi Kembangkan Potensi Panas Bumi

VP & GM, Heavy Industry, Ecolab Asia Tenggara Chandra Marimuthu menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan industri geotermal di Asia Tenggara. Menurutnya, mendorong kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan dalam industri geotermal sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim. 

“Fokus kami adalah untuk membantu pelanggan kami mencapai tujuan keberlanjutan dan meningkatkan efisiensi operasional. Mendirikan pusat keunggulan geothermal (geothermal excellence center) di Indonesia dapat berfungsi sebagai pusat inovasi, penelitian, dan kolaborasi, dalam mengatasi tantangan industri di Indonesia, Jepang, Selandia Baru, dan Filipina,” bebernya.

Salah satu pembicara ahli, Prof. Sadiq J. Zarrouk, PhD., Associate Professor dan Co-Director dari Geothermal Institute di University of Auckland, menyoroti peningkatan penggunaan pembangkit listrik teknologi binary untuk produksi listrik dari reservoir geotermal entalpi rendah dan tinggi (low- and high- enthalpy).

Ia menekankan, pembangkit listrik teknologi binary harus terus dioptimalkan untuk mengekstrak sebanyak mungkin energi dari fluida geotermal untuk generasi daya maksimal. Kontrol dan pengelolaan akumulasi kerak mineral menjadi sangat penting. 

Sementara industri telah menggunakan teknologi modifikasi pH fluida geotermal selama lebih dari 20 tahun untuk mengontrol penumpukan mineral, hal ini menyebabkan efektivitas yang terbatas dan dapat menyebabkan korosi.

Dr. Zarrouk menambahkan, pengujian dalam skala kecil (on-site side stream testing) dengan inhibitor yang tepat adalah kunci terbaik untuk mengontrol akumulasi kerak, memungkinkan kelangsungan operasi pembangkit teknologi binary dengan gangguan minimal dan tanpa mempengaruhi umur operasional dari alat penukar panas (heat exchangers), yang diungkapkan dalam salah satu sesi presentasi teknisnya.

President Director Ecolab Indonesia Evan Jayawiyanto, menegaskan, industri geotermal di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara siap untuk pertumbuhan signifikan, dengan harapan melipatgandakan kapasitasnya. 

“Pertumbuhan ini sangat penting dalam konteks transisi energi saat ini, dan kami berusaha untuk terus bermitra dengan para pelanggan kami untuk meningkatkan peluang operasional dan pertumbuhan di industri geotermal. Inovasi akan menjadi kunci dalam mendorong kemajuan sektor geothermal,” pungkasnya. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

4 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 hours ago