News Update

Naikkan Bargaining Position, Rini “Sandera” Jokowi

Jakarta – Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamudin Daeng, menduga, Menteri BUMN Rini Soemarno sengaja “menyandera” Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana perombakan direksi BUMN.

“Saya kira dia sedang berupaya menaikkan bargaining position menjelang pemilihan kabinet baru,” ujar Salamudin Daeng kepada wartawan di Jakarta, Senin, 26 Agutus 2019.

Menurut Salamudin, menjelang pembentukan kabinet periode 2019 – 2024 posisi Rini belum jelas, apakah masih dipakai Jokowi atau tidak. Makanya, dia mencoba mencari cara agar tetap bisa bertahan di kabinet.

“Dia seperti to be or not tobe. Kalau tak dikerjakan (rombak direksi BUMN) seperti apa, kalau tetap dikerjakan, seperti apa (reaksi Jokowi),” tuturnya.

Rini memainkan strategi “menyandera” Presiden dengan cara seperti itu karena, menurut Salamudin, dia tahu peran strategis BUMN bagi pemerintah.

“Misalnya posisi Menteri BUMN diganti, direksi BUMN berpotensi menimbulkan masalah karena bawaan menteri lama. Rini sepertinya sedang mencoba membuat Jokowi takut dan khawatir,” paparnya.

Namun, lanjut Salamudin, Jokowi selaku pemerintah sebetulnya bisa mencegah Rini merombak jajaran direksi BUMN. Sebab, Menteri BUMN memiliki kewenangan mengganti direksi BUMN atas mandat dari Presiden.

“Cabut saja mandatnya. Apalagi, rencana yang dibuat Rini bisa berbahaya bagi BUMN yang sedang tidak ada masalah. Harusnya Rini fokus benahi BUMN yang sedang bermasalah dan terjerat utang besar,” sarannya.

Kalau pesan Jokowi yang disampaikan secara lisan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak sampai ke Rini, kata Salamudin, Presiden bisa berkirim surat atau memanggil langsung menterinya itu. “Tinggal tanya, maumu apa, Bu Rini?,” tegasnya.

Seperti diketahui, Menteri BUMN bersikukuh akan tetap menggelar RUPSLB di 5 BUMN (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan PGN) mulai tanggal 28 Agustus – 2 September 2019. Instruksi Presiden agar jajaran menteri tidak membuat kebijakan strategis hingga terbentuk kabinet baru, seperti diabaikan.

Pada Selasa (20/8) pekan lalu, di sebuah acara di Bali, Rini mengaku, rencana perombakan direksi BUMN tetap akan dikomunikasikan kepada Presiden. “Nanti lihat aja hasilnya,” ujarnya kepada wartawan. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

10 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

12 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

12 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

14 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

19 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

21 hours ago