Moneter dan Fiskal

Naik Terus! Nilai Perdagangan RI-AS Meningkat dalam 10 Tahun

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) mengalami tren peningkatan dalam 10 tahun terakhir.

“Sejak tahun 2015 hingga 2024 total nilai perdagangan Indonesia dengan AS secara umum mengalami tren yang meningkat,” ujar Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Senin, 21 April 2025.

Amalia menyebut peningkatan tersebut didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas. Sementara itu, untuk neraca perdagangan migas, Indonesia masih mengalami defisit.

Berdasarkan data BPS, pada 2015 neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada 2015 tercatat sebesar USD8,65 miliar. Angka ini meningkat menjadi USD8,84 miliar pada 2016, kemudian USD9,67 miliar pada 2017, namun turun menjadi USD8,26 miliar pada 2018 dan kembali naik menjadi USD8,58 miliar pada 2019.

Baca juga: BPS Catat Tingkat Hunian Hotel Berbintang Turun di Awal 2025, Efek Efisiensi?

Selanjutnya, nilai surplus perdagangan Indonesia dengan AS terus meningkat menjadi USD10,04 miliar pada 2020, USD14,54 miliar pada 2021, dan mencapai puncaknya pada 2022 sebesar USD16,57 miliar.

Setelah itu, nilainya menurun menjadi USD11,97 miliar pada 2023, lalu naik kembali menjadi USD14,34 miliar pada 2024.

Sedangkan secara kumulatif, yakni pada periode Januari-Maret 2025, neraca perdagangan Indonesia-AS sebesar USD4,32 miliar.

“Surplus neraca perdagangan tertinggi dengan Amerika Serikat terjadi pada tahun 2022 yakni sebesar USD16,57 miliar,” katanya.

Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus USD4,33 Miliar di Maret 2025, 59 Bulan Beruntun

Adapun selama Januari–Maret 2025, komoditas utama ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain:

  • Mesin dan perlengkapan elektrik: USD1,22 miliar (16,71 persen)
  • Pakaian dan aksesori rajutan: USD629,25 juta (8,61 persen)
  • Alas kaki: USD657,90 juta (9,01 persen)
  • Pakaian dan aksesori bukan rajutan: USD568,46 juta (7,78 persen)
  • Lemak dan minyak hewan/nabati: USD507,19 juta (6,94 persen)
  • Perabotan dan alat penerangan: USD410,48 juta (5,62 persen)

Impor Didominasi Mesin dan Minyak Mentah

Adapun komoditas utama impor nonmigas Indonesia dari AS mencakup mesin/peralatan mekanis dan bagiannya, biji dan buah mengandung minyak, mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya, ampas dan sisa industri makanan, serta instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis.

Sementara itu, komoditas utama impor migas dari AS adalah minyak mentah seperti crude petroleum oils, dan hasil minyak seperti liquefied propane, liquefied butanes, dan sejenisnya. Sepanjang Januari-Maret 2025, tidak terdapat ekspor migas dari Indonesia ke AS. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

22 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

22 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

23 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

24 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

1 day ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

1 day ago