News Update

Naik Rp10, Saham TUGU Kembali Sentuh Rp3.000

Jakarta – Saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) ditutup naik Rp10 ke Rp3.000 pada perdagangan akhir pekan, Jumat, 5 Juli 2019.

Berdasarkan pantauan pasar, emiten berkode saham TUGU ini sebelumnya, pada perdagangan kemarin juga sempat ditutup naik Rp20 ke Rp2.990.

Penguatan saham TUGU nampaknya mulai terjadi sedikit demi sedikit, setelah dalam beberap pekan ini bergerak datar, dengan range harga di kisaran Rp2.980-Rp2.990.

Akankah saham TUGU bisa bangkit kembali? Tentu mungkin saja terjadi, mengingat, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini punya prospek bisnis meyakinkan.

Seperti diketahui, sampai Maret 2019, perusahaan telah membukukan perolehan premi secara konsolidasi sebesar USD69,59 juta, atau naik 26,55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 54,99 juta.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna bahkan menjelaskan, tren positif juga terlihat pada kinerja hasil underwriting konsolidasi yang meningkat 1,92% dari USD 14,62 juta menjadi USD14,91 juta.

“Peningkatan premi dan hasil underwriting terjadi baik di induk perusahaan maupun di Anak Perusahaan yaitu Tugu Reasuransi,” jelasnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Sekedar informasi, selama triwulan I 2019, pendapatan premi induk perusahaan meningkat 11,27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tahun lalu, Indra mengakui industri asuransi menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kondisi pasar belum terlalu kondusif. Iklim investasi sektor migas di Indonesia dipandang belum begitu menarik bagi investor.

Investor juga mempertimbangkan faktor politik sehingga realisasi investasi di sektor migas lebih rendah dari target yang dipatok Pemerintah.

Sepanjang 2018, Tugu Insurance meraih pendapatan premi neto sebesar USD175,98 juta, meningkat 6,4% dari tahun sebelumnya sebesar USD165,43 juta. Dalam periode yang sama, pendapatan underwriting tercatat sebesar USD146,47 juta, meningkat 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD136,05 juta. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

4 hours ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

4 hours ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

4 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

5 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

11 hours ago

Tingkatkan Rasa Aman di Kampus, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

12 hours ago