Jakarta – PT ITSEC Asia Tbk, emiten di bidang cyber security atau keamanan siber mencatakan kinerja positif pada kuartal I 2024 dengan mencatatkan pendapatan Rp49,02 miliar, atau naik 74 persen secara tahunan.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Lumban Gaol mengatakan, peningkatan pendapatan tersebut ditopang kinerja semua perusahaan ITSEC di Indonesia, Singapura, dan Australa.
“Ketiganya melaporkan mengalami peningkatan penjualan. Paling besar dari Indonesia,” ujar Joseph dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik ITSEC di Jakarta, 30 Mei 2024.
Jika rinci, kata Joseph, operasi bisnis Itsec Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan 114 persen menjadi Rp 29,19 miliar. Sedangkan pendapatan grup sepanjang 2023 juga meningkat sebesar 11,6 persen secara tahunan menjadi Rp208,75 miliar.
Melihat tren pendapatan tersebut, Joseph yakin bahwa ITSEC Asia mampu meningkakan pendapatannya hingga akhir 2024. Pihaknya menargetkan pendapatan tumbuh 30 – 40 persen secara year on year (yoy) dari realiasi pendapatan 2023 sebesar Rp208,757 miliar.
“Selama ini kontribusi pendapatan siber security dari sektor perbankan di Indonesia cukup sekitar 30 persen. Kita sudah bekerja sama dengan bank-bank besar. Sisanya telekomunikasi, minyak dan gas, e-commerce, hingga goverment sector,” ujar Joseph.
Baca juga: Ngeri! Negara Bisa Rugi Rp2,96 Miliar per Detik Akibat Serangan Siber
Untuk meningkatkan pendapatan selama 2024, sejumlah strategi pun telah disiapkan. Kata Joseph, ITSEC Asia telah menganggarkan modal kerja sekitar Rp48 milar pada 2024.
“Sekitar Rp4,8 miliar atau 10 persen itu untuk belanja modal dan sisanya 90 persen atau sebesar Rp43,2 miliar untuk belanja operasional,” ujarnya.
Meski pendapatan terus tumbuh, ITSEC Asia masih mencatatkan kerugian bersih di kuartal I 2024 sebesar Rp14.21 miliar. Namun, kerugian ini terus menyusut dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp11,25 miliar.
Sementara, pada akhir 2023, total aset perseroan meningkat 23,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp209,91 miliar. Pada periode yang sama, total ekuitas perseroan mencapai Rp95,71 miliar. Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan total ekuitas -Rp 37,74 miliar pada akhir 2022.
Baca juga: Tak Hanya Regulasi, Peran SDM Juga Penting Meredam Serangan Siber
Selain itu, biaya operasional pengiriman keamanan siber meningkat sebesar 32,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp153,38 miliar. Ini dikarenakan perseroan melakukan investasi signifikan dalam solusi keamanan siber dan kemampuan pengiriman layanan.
Investasi tersebut termasuk perluasan tim dalam Audit Keamanan TI, Risk Assessment & Compliance, Penetration Testing & Red Teaming, Keamanan Aplikasi, Layanan Keamanan Terkelola & Pusat Operasi Keamanan, dan Pengembangan Arsitektur & Proses Keamanan Siber.
“Kami yakin investasi yang kami lakukan di sepanjang 2023 akan memperkuat operasi bisnis perseroan dalam memberikan pelayanan dan solusi yang terbaik bagi seluruh klien kami,” terang Finance Director PT ITSEC Asia Tbk, Doni Mora. (*)
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More