Ilustrasi: Kantor Bank Ganesha. (Foto: istimewa)
Jakarta – PT Bank Ganesha Tbk (“Perseroan”) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose Perseroan pada Jumat, 26 Mei 2023. Pemegang saham menyetujui laporan tahunan perseroan 2022.
Secara umum, perseroan berhasil mencapai kinerja operasional dan keuangan yang positif. Bahkan tumbuh signifikan pada 2022.
Berdasarkan keterangan resmi PT Bank Ganesha yang diterima Infobanknews, dari sisi total aset, pertumbuhan di 2022 mencapai 4,57% (YoY) menjadi sebesar Rp8,97 triliun.
Di samping itu dengan telah dipenuhinya penambahan modal perseroan menjadi Rp3 triliun telah memperkuat permodalan perseroan. Ini tercermin dari nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 106,10% meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 67,15%.
Meskipun penghimpunan DPK sebesar Rp5,66 triliun, menurun 11% dari tahun sebelumnya, namun perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit menjadi sebesar Rp2,91 triliun atau meningkat 15,23% YoY dan di Maret 2023 meningkat menjadi sebesar Rp3,13 triliun.
Selain itu, perseroan berhasil mencapai pertumbuhan kredit di atas 15%. Hal ini berdampak positif pada peningkatan rasio LDR dari 40,01% di 2021 menjadi 51,80% di 2022, dan kembali meningkat menjadi 56,35% pada Maret 2023.
Kondisi ini menghasilkan pertumbuhan pendapatan bunga netto yang tumbuh dari 3,02% menjadi 3,65% di 2022 dan meningkat menjadi 5,54% di Maret 2023. Hal ini ditopang pula dengan menurunnya NPL – gross dari 5,13% di 2021 menjadi 2,01% di 2022 dan 1,91% di Maret 2023.
Sejalan dengan perkembangan bisnis, perseroan terus meningkatkan keunggulan kompetitif melalui pengembangan produk dan layanan, di antaranya membangun kemitraan strategis untuk pelayanan bermacam-macam produk kredit. Seperti kredit untuk usaha, investasi, kredit mobil, kredit kepemilikan rumah atau apartemen, kredit multiguna, serta produk bancassurance.
Kerja sama kemitraan strategis telah membuka peluang bagi perseroan untuk memperluas jangkauan layanan dan mendukung pertumbuhan usaha, utamanya untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sesuai dengan komitmen Perseroan dalam menjalankan pertumbuhan keuangan berkelanjutan.
Di sisi permodalan, perseroan juga telah melaksanakan PMHMETD I dan PMHMETD II sebagai aksi korporasi perseroan di 2022 yang menghantarkan perseroan pada pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun, sesuai dengan ketentuan regulator.
Penambahan modal tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan usaha perseroan melalui pemberian kredit, termasuk pengembangan layanan digital
Selanjutnya, RUPS telah menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2022 untuk menutup kerugian perseroan tahun-tahun buku sebelumnya, membentuk dana cadangan wajib/umum sebesar Rp1 miliar dan sisanya disimpan dalam laba ditahan untuk memperkuat modal perseroan.(*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More