Jakarta, 3 April 2024 – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp51,18 triliun sepanjang 2023 atau naik 4,5 persen secara year on year (yoy) dibanding tahun sebelumnya.
“Di tengah tantangan yang terjadi di tahun 2023, yakni kelangkaan bahan baku dan fluktuasi harga live bird, JAPFA tetap fokus dalam menjalankan strategi bisnisnya,” ungkap Leo Handoko Laksono, Direktur JAPFA dalam paparan publik JAPFA, 3 April 2024.
Leo melanjutkan, upaya efisiensi di berbagai bidang, penggunaan bahan baku alternatif hingga pengoptimalan utilisasi kapasitas produksi berhasil menekan biaya produksi dan menjaga efektivitas kinerja perusahaan.
Baca juga: Awal 2024, JAPFA Tancap Gas Ekspor 50 Ton Karkas Ayam ke Singapura
“Di samping itu, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjaga keseimbangan populasi ayam pedaging dalam negeri, JAPFA telah mengekspor ke beberapa negara, termasuk ekspor perdana ayam hidup ke Singapura,” tambahnya.
Dari kontribusi penjualan kotor per segmen usaha, kata Leo, divisi perunggasan masih menjadi penyumbang terbesar penjualan dengan persentase mencapai 90 persen. Lalu, segmen pakan ternak menyumbangkan penjualan sebesar 41 persen, disusul dengan segmen peternakan komersial sebesar 31 persen.
“Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan ekspor pakan unggas sebesar 4 kali lipat dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.
Lanjutnya, segmen usaha pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen juga berhasil mencatat pertumbuhan kinerja penjualan bersih yang cukup baik, yaitu sebesar 3,7 persen menjadi Rp7,9 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,6 triliun dengan laba mencapai Rp417,2 miliar.
“Segmen budidaya perairan juga dinilai masih memiliki potensi yang sangat besar. Begitu pula dengan sektor hilir yang senantiasa menawarkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Ke depannya, kami terus berupaya memperkuat sektor hilir,”ungkapnya.
Selama 2023, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capex Rp1,98 triliun. Adapun total aset naik dari Rp32,69 triliun pada 2022 menjadi Rp34,11 triliun di 2023.
Baca juga: Cerita Lina Rahmania Bangun Sanrah Food, Kini Bisa Ekspor Sambal ke Jerman
Sepanjang 2023, JAPFA juga mempertajam fokus untuk meningkatkan komitmen perusahaan terhadap aspek keberlanjutan.
Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan pemanfaatan Sustainability-Linked Loan (SLL) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk, Persero (BNI) senilai Rp1,425 triliun.
Selama tiga tahun terakhir, JAPFA menjalankan komitmennya untuk membangun delapan dari sembilan fasilitas daur ulang air limbah.
Selain itu, saat ini JAPFA juga tengah menyempurnakan JAPFA Sustainability Reporting System (JSRS) dengan menambahkan cakupan data yang relevan, sehingga secara siginifikan meningkatkan kelengkapan dan akurasi data. (*)
Jakarta — PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa, memperkuat komitmennya… Read More
Jakarta – Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah pengumuman pemangkasan suku bunga… Read More
Jakarta – Dari 1.057 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Indonesia, hampir separuhnya… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok sebanyak 1,15 persen ke level 7.025,98… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 13 September… Read More