Perbankan

Naik 28,6% Bank BJB Bukukan Laba Rp738 Miliar di Triwulan I-2022

Bandung – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) berhasil mencatatkan kinerja positif pada triwulan I-2022 berkat kolaborasi serta inovasi digitalisasi. Bank bjb meraup laba sebesar Rp738 miliar atau tumbuh 28,6% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, bank bjb menunjukan performa positif dan tumbuh lebih tinggi pada triwulan pertama tahun ini. Kinerja cemerlang ini berkat kerja keras seluruh insan bank bjb dan kepercayaan nasabah serta para pemegang saham.

Yuddy menjelaskan, pertumbuhan laba ini juga ditopang oleh kenaikan fee based income yang juga tumbuh 43,7% yoy menjadi Rp372 miliar di triwulan I-2022. Aset bank bjb pun juga mengalami pertumbuhan 16,6% menjadi Rp167,4 triliun pada triwulan I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp143,6 triliun.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb juga tumbuh 15,9% yoy menjadi Rp128,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021 atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,1% berdasarkan data OJK per Januari 2022. Penopang utama DPK bank bjb disumbang melalui kenaikan Tabungan, Giro dan Deposito.

“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak karena bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif di atas pertumbuhan rata-rata industri perbankan secara nasional pada triwulan pertama tahun 2022 ini,” ujar Yuddy dalam keterangannya, 26 April 2022.

Entitas dengan kode saham BJBR di Bursa Efek Indonesia ini juga menjuga berhasil menyalurkan pembiayaan Rp105,1 triliun atau tumbuh sebesar 8,3% atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,8%, dengan kualitas kredit  yang terjaga baik dimana bank bjb mencatatkan rasio kredit bermasalah atau NPL turun dari 1,4% menjadi 1,2%.

“Bank bjb akan memanfaatkan momentum kinerja positif di triwulan pertama untuk terus meningkatkan kinerja positif di triwulan selanjutnya selama tahun 2022 ini,” kata Yuddy.

Kinerja positif yang diraih bank bjb dalam beberapa tahun terakhir, membuat peringkat pengelolaan keuangan juga ikut terkerek. Paling anyar, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat bank bjb dan Obligasi Berkelanjutan I/2017 dari “idAA-” menjadi “idAA”, dengan outlook “stabil”.

Kenaikan peringkat itu mencerminkan bank bjb telah melakukan peningkatan yang konsisten dari kinerja keseluruhan selama beberapa tahun terakhir, terutama mengingat ketahanan bisnis captive berkualitas tinggi di tengah dampak pandemi sejak tahun 2020, yang tercermin dari semakin kuatnya posisi usaha bank bjb di industri perbankan, dikombinasikan dengan rasio kredit bermasalah dan kredit berisiko (loan at risk) yang lebih rendah dibandingkan industri secara keseluruhan.

“Bank bjb terus tumbuh melalui kolaborasi dan inovasi demi menuju elite bank dan menjadi Tandamata Untuk Negeri,” tutup Yuddy. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

4 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 hours ago