Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba bersih sebesar Rp4,9 triliun pada kuartal III-2023. Raihan laba BNGA itu melonjak 27,6 persen secara tahunan (yoy).
Menilik laporan keuangan CIMB Niaga, raihan laba bersih CIMB Niaga tersebut disokong pendapatan bunga bersih BNGA Rp10,18 triliun, naik 2,1 persen pada kuartal II-2023 dari periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bunga bersih tersebut juga sejalan dengan kredit yang CIMB Niaga salurkan mencapai Rp205,6 triliun, tumbuh 5,2 persen secara tahunan (yoy), dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis Small Medium Enterprise sebesar 8,1 persen diikuti Corporate Banking 6,0 persen yoy dan Consumer Banking 5,9 persen yoy.
Baca juga: Bank Jago Bukukan Laba Rp50 miliar
Khusus pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang naik 11,5 persen (yoy) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 2,7 persen (yoy).
Untuk rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) gross membaik menjadi 2,4 persen pada 9 bulan pertama 2023.
Dari sisi himpunan dana, CIMB Niaga mencatatkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp235,3 triliun pada Kuartal III-2023, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 66,7 persen.
Sementara itu, CASA tumbuh 4,5 persen yoy, sebagai hasil upaya bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, pencapaian kinerja keuangan yang baik tak terlepas sebagai upaya perseoroan dalam menjaga progres berkelanjutan dalam transformasi perusahaan.
Menurutnya, di tengah kondisi yang terus berubah cepat, CIMB Niaga senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas.
“Fokus utama kami masih sama dengan strategi yang dijalankan sebelumnya, yaitu memperluas basis nasabah dan memperkuat portofolio CASA, memastikan perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong digital engagement yang lebih baik untuk masa depan,” terangnya, Jumat (27/10).
CIMB Niaga sendiri senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,8 persen dan 86,4 persen.
Baca juga: Laba Bank BRI Terbang 12,74 Persen di Kuartal III-2023 jadi Segini
Total aset konsolidasian per 30 September 2023 adalah sebesar Rp329,1 triliun, naik 7,2 persen secara tahunan (yoy), yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Rasio Return on equity (ROE) CIMB Niaga tercatat sebesar 15,4 persen pada pada kuartal III-2023, naik dari 12,9 persen yoy dari tahun lalu.
Ke depannya kata Lani, fokus utama CIMB Niaga masih sama dengan strategi yang dijalankan sebelumnya, yaitu memperluas basis nasabah dan memperkuat portofolio CASA, memastikan perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong digital engagement yang lebih baik untuk masa depan. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More