Jakarta – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah membukukan kinerja keuangan yang positif di sepanjang 2023. Ini terlihat dari laba bersih tahun berjalan yang mengalami peningkatan 25,51 persen menjadi Rp104,15 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp82,98 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan IIF yang diterima Infobanknews, peningkatan laba bersih tahun berjalan tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 15,47 persen menjadi Rp1,33 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,15 triliun.
Di mana, pendapatan usaha tersebut didominasi oleh pendapatan bunga sebanyak Rp1,23 triliun, diikuti oleh pendapatan provinsi dan komisi lainnya senilai Rp79,05 miliar, serta pendapatan jasa advisory tercatat Rp23,19 miliar di sepanjang tahun 2023.
Baca juga: Naik 11 Persen, Home Credit Bukukan Pembiayaan Rp9,3 Triliun Sepanjang 2023
Meski begitu, total beban usaha IIF juga mengalami peningkatan sebanyak 12,58 persen menjadi Rp1,2 triliun dari Rp1,06 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan beban usaha tersebut ditopang oleh hampir seluruh pos beban, di antaranya adalah beban bunga yang naik 21,30 persen menjadi Rp824,41 miliar, beban umum dan administrasi naik 12,02 persen menjadi Rp245,87 miliar, serta beban cadangan kerugian penurunan nilai meningkat 3,74 persen menjadi Rp129,56 miliar.
Baca juga: Adira Finance Raih Kucuran Kredit Sindikasi Rp4,7 Triliun, Siap Genjot Pembiayaan
Sejurus dengan itu, dengan adanya peningkatan dari sisi laba bersih, pendapatan, dan beban tersebut total aset IIF di sepanjang tahun 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 8,42 persen menjadi Rp15,1 triliun dari Rp16,49 triliun.
Kemudian, secara rinci untuk total liabilitas tercatat sebanyak Rp12,72 triliun, dengan total ekuitas di sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar Rp2,38 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More