Perbankan

Naik 22% Laba Bersih QNB Group Capai USD4,4 Miliar

Jakarta – QNB Group mencatatkan laba bersih sebelum dampak hiperinflasi sebesar QAR16,1 miliar atau setara USD4,4 miliar pada kuartal IV-2022, naik 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

QNB Group berhasil mengendalikan dampak negatif yang muncul akibat hiperinflasi di Turki yang menyebabkan laba bersih setelah dampak hiperinflasi mencapai QAR14,3 miliar atau sebesar USD3,9 miliar, naik 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dengan demikian, Direksi QNB Group dalam Rapat Umum memberikan rekomendasi pembagian dividen sebesar 60% dari nilai saham nominal atau sebesar QAR0,60 per saham, dengan mempertimbangkan catatan kinerja finansial yang solid di tahun buku yang berakhir pada Desember 2022.

Selain itu, hingga kuartal IV-2022, pendapatan operasional tumbuh 24% mencapai QAR35,1 miliar atau USD9,6 miliar yang menunjukkan kesuksesan Group untuk terus menjaga pertumbuhan di sejumlah sumber pendapatan. 

“Total aset mencapai QAR1.189 miliar atau senilai USD327 miliar, tumbuh 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Utamanya didorong oleh pertumbuhan pinjaman sebesar 6% mencapai QAR808 miliar atau setara USD222 miliar,” tulis siaran persnya seperti dikutip, Kamis, 12 Januari 2023.

Simpanan nasabah juga menguat, tumbuh 7% mencapai QAR842 miliar atau sebesar USD231 miliar dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal-hal tersebut mendukung perbaikan loan to deposits (LDR) menjadi 95,9% pada kuartal IV-2022, yang mengindikasikan peningkatan likuiditas QNB Group.

Kemudian, dari sisi Rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) berada di posisi 2,9% pada kuartal IV-2022, salah satu yang terendah di antara institusi finansial di wilayah MEA. Hal ini menunjukkan tingginya kualitas dari portofolio pinjaman QNB Group serta manajemen risiko kredit yang efektif. Pada tahun yang sama, QNB Group juga menyisihkan QAR8,8 miliar atau sebesar USD2,4 miliar sebagai cadangan jika terjadi potensi kerugian pinjaman.

“Ini membantu Group dalam menjaga rasio cakupan (coverage ratio) mencapai 99% yang menunjukkan langkah kehati-hatian yang diambil Group dalam menghadapi kredit bermasalah,” dikutip dalam siaran pers.

Total Ekuitas mencapai QAR106 miliar atau setara USD29 miliar, tumbuh 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan per saham mencapai QAR1,44 atau USD0,40. Sementara, Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Group kuartal IV-2022 mencapai 19,6%, lebih tinggi dari ketentuan minimum regulator dari Qatar Central Bank and Basel Committee. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

49 mins ago

Optimis Capai Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More

1 hour ago

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

2 hours ago

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

3 hours ago

IIF Dukung Proyek SPAM di Sumatra

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More

3 hours ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

4 hours ago