Market Update

Naik 0,32 Persen, IHSG Dibuka ke Level 7.583

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (15/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,32 persen ke level 7.583,69 dari dibuka pada level 7.559,65.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 272,38 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 17 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp218,16 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 68 saham terkoreksi, sebanyak 150 saham menguat dan sebanyak 255 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: Jumlah Investor Saham RI Tembus 14 Juta, BEI Ungkap Strateginya

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak menguat dalam rentang level 7.500 hingga 7.600. 

“Pada perdagangan Senin (14/10), IHSG ditutup menguat 0,52 persen atau plus 39,05 poin ke level 7.559. IHSG hari ini (15/10) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.500-7.600,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 15 Oktober 2024.

Ratih menyoroti pergerakan IHSG yang kembali menguat jelang pengumuman posisi menteri pada pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Sementara, nilai tukar rupiah JISDOR yang kembali menguat ke level USD15.581 per dolar AS juga memberikan sentimen positif bagi pasar ekuitas.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) nasional pada Agustus 2024 sebesar USD425,1 miliar atau tumbuh 7,3 persen yoy, sekaligus lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar USD414,3 miliar.

Kenaikan ULN itu terjadi pada segmen ULN pemerintah dan ULN Swasta. Jika diakumulasi, rasio ULN terhadap PDB sebesar 31 persen, di mana sebesar 84,3 persen didominasi oleh utang jangka panjang. Sementara, pekan ini pelaku pasar menanti keputusan suku bunga BI-Rate yang berpotensi turun 25 bps menjadi 5,75 persen.

Baca juga: Begini Respons BEI Soal Prajogo Pangestu Borong Saham BREN

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street menguat terbatas, namun Indeks Dow Jones dan Nasdaq kembali melaporkan rekor all time high. Pelaku pasar optimis pendapatan emiten tetap solid meskipun mendapat tekanan dari suku bunga yang tinggi.

Sedangkan dari Asia, surplus neraca dagang Tiongkok pada September 2024 sebesar USD81,71 miliar atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD75,5 miliar. Secara tahunan ekspor tumbuh 2,4 persen, semantara impor tumbuh minimalis 0,3 persen sejalan dengan lesunya daya beli. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

4 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

10 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

10 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

11 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

11 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago