Ekonomi dan Bisnis

Nah Loh! Softbank Lego USD36 M Saham Alibaba

Jakarta – Bank investasi ternama, Softbank, memutuskan untuk menjual sebagian besar sahamnya di Alibaba Group Holding. Hal ini sekaligus menjadi kasus terbaru deretan aksi pelepasan saham yang dilakukan oleh para investor di perusahaan internet terbesar di Tiongkok itu. Softbank melepas lebih dari USD7 miliar sahamnya pada Alibaba Group di tahun ini melalui rangkaian kontrak yang sudah dibayarkan, setelah sebelumnya melepas USD29 miliar sahamnya, seperti dikutip dari the Financial Times, Jumat, 14 April 2023.

Terguncang oleh kerugian yang masih dialami oleh startup, Softbank memutuskan untuk mengutamakan stabilitas kinerja keuangan sebelum kembali agresif berinvestasi pada startup teknologi. Para investor pun berspekulasi bahwa Softbank bisa saja kembali membeli saham-saham yang telah dilepasnya.

Saham Alibaba ambles sebesar 5,2% di bursa Hong Kong pada Kamis (13/4), yang membuat nilai sahamnya terpangkas sekitar USD13 miliar. Sedangkan saham Softbank anjlok 8% sejak awal tahun hingga penutupan bursa Tokyo pada Rabu (12/4). Sementara itu, pelepasan saham yang dimiliki Softbank di Alibaba telah memangkas kepemilikan bank investasi asal Jepang itu terhadap total saham Alibaba hingga kurang dari 4%. Nilai tersebut berkurang dari 14,6% kepemilikan yang Softbank sempat nyatakan akan dipertahankan hingga akhir September.

Softbank sebelumnya memiliki sepertiga dari total saham Alibaba sejak investasi pertama sebesar USD20 juta. Investasi ini menjadi salah satu aksi investasi venture capital terkenal saat itu.

“Kami perkirakan bahwa progres dari monetisasi aset perusahaan-perusahaan holding akan meningkatkan peluang pembelian kembali saham tersebut,” ujar analis Citibank Mitsunobu Tsuruo, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sebagai informasi, Alibaba, seperti halnya perusahaan teknologi Tiongkok lainnya, telah berada di bawah bayang-bayang investigasi yang intens dari pemerintah Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Saham perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok pun terus menunjukkan penurunan. Masih dikutip dari Bloomberg, raksasa e-commerce tersebut juga sudah merencanakan untuk membagi kerajaan bisnisnya yang sebesar USD240 miliar itu ke dalam enam unit, dimana setiap unit bisa mengumpulkan modal dan bebas melakukan IPO. Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

4 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

13 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

13 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

14 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

14 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

15 hours ago