“Ini bisa berdampak besar pada pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan (seperti infrastruktur, kesehatan, dan bantuan sosial), dan mengurangi belanja dengan produktivitas terbatas seperti subsidi dan belanja pegawai,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.
Selanjutnya, kedua, langkah yang harus ditempuh pemerintah yakni dengan merealokasikan belanja negara di dalam sektor, khususnya pada sektor pertanian dan pendidikan. “Ke program-program yang memiliki dampak paling tinggi untuk mencapai tujuan sektoral,” ucap Rodrigo Chaves.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di level 5,1%. Sementara Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumnuhan ekonomi Indonesia dari 5,1-5,5% menjadi 5-5,4% pada tahun ini. (*)
(Baca juga: Fitch Proyeksikan 3 Sektor Ini Dorong Perekonomian RI)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta – Guna meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran Indonesia (PMI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFPI)… Read More
Labuan Bajo - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa, perdagangan saham pada pekan ini… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan saham pada pekan ini 28… Read More
Jakarta – Sebuah apartemen anyar dengan akses langsung dengan Light Rail Transit (LRT) akan segera… Read More