IHSG perdagangan hari ini ditutup stagnan/Erman Subekti
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan berada pada level 7000 hingga 7200 di bulan depan, pergerakan optimis tersebut dipicu oleh laporan keuangan emiten di kuartal I-2023 terutama sektor perbankan yang tercatat tumbuh positif.
Pengamat Pasar Modal, Teguh Hidayat, menjelaskan bahwa efek dari telah dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akhir tahun 2022 yang lalu, juga berdampak kepada kinerja keuangan emiten-emiten di sektor lainnya yang diperkirakan juga akan tumbuh positif.
“Nah kemudian apakah ke depannya dia masih bisa naik lagi atau tidak IHSG-nya, ya itu pasti tergantung pada rilis laporan keuangan dari emiten-emiten di sektor yang lain, kalau memang hasilnya bagus juga ya mungkin sahamnya juga bisa ikut naik dan IHSG secara umum akan naik tapi kalau nggak berarti IHSG akan turun lagi,” ucap Teguh kepada Infobanknews di Jakarta, 26 April 2023.
Pergerakan IHSG tersebut masih akan menunggu para emiten-emiten lainnya melaporkan kinerja keuangan perusahaannya untuk kuartal I-2023 yang tenggat waktunya jatuh pada 30 April, di mana masih terdapat sekitar 700 emiten yang belum melaporkan kinerja keuangannya.
“Jadi memang itu sentimen positif itu bisa mendorong IHSG untuk naik tapi laporan keuangan yang sudah keluar itu kan baru sedikit baru sekitar 100-an dari sekitar 800 emiten, kalau misalnya 700 lebihnya hasilnya bagus juga baru IHSG naiknya kenceng,” ujar Teguh.
Sementara itu, dari sisi mancanegara, hingga saat ini masih belum terdapat peristiwa-peristiwa yang memicu adanya sentimen-sentimen untuk IHSG pasca terjadinya krisis Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse.
Adapun, pada hari ini (26/4) IHSG kembali menunjukan tren penguatan, dimana posisi IHSG terlihat berada pada level 6890,07 atau menguat 1% dari dibuka pada level 6821,80 di awal perdagangan pada pukul 09.00 WIB. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More