Teknologi

Muliaman Hadad: AI Sebagai Alat Bantu, Bukan Pengganti Manusia

Poin Penting

  • Implementasi AI di Indonesia telah bergerak dari tahap pilot project ke sistem integrasi, mencakup berbagai daerah dan sektor pemerintahan
  • Fokus utama penggunaan AI adalah meningkatkan efisiensi, pelayanan publik, serta mengatasi masalah perkotaan seperti kemacetan, banjir, kesehatan, pertanian, dan mitigasi bencana
  • AI dipandang sebagai alat pendukung, bukan pengganti manusia, dengan tujuan memperkuat peran masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan.

Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Muliaman Darmansyah Hadad mengungkapkan berbagai proyek implementasi teknologi kecerdasan buatan (articial intelligence/AI) di Tanah Air. 

Menurutnya, teknologi AI yang kerap digunakan oleh pemerintah bergerak dari proyek percontohan (pilot project) ke sistem integrasi.

“Kita sudah melewati fase pilot project dan sekarang bergerak ke sistem integrasi di banyak daerah di Indonesia,” jelasnya dalam acara The 3rd OJK International Research Forum 2025, Selasa, 7 Oktober 2025.

Baca juga : Dorong Inovasi AI, Perusahaan Indonesia Ekspansi Bisnis Kecerdasan Buatan ke Jepang

Saat ini, kata dia, fokus utama penggunaan AI yakni meningkatkan efisiensi, pelayanan publik, dan menyelesaikan pelbagai permasalah perkotaan seperti kemacetan dan banjir.

“Ada beberapa contoh proyek seperti smart city dan public service chatbot. Sekarang kita bisa lihat implementasinya di Jakarta dan Bandung seperti manajemen lalu lintas,” jelasnya.

Selain di Jakarta, juga bisa dilihat dalam proyek pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial di Banyuwangi, proyek pertanian dan ketahanan pangan di Jawa Tengah dan Jawa Barat, serta mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan di Jakarta dan Sumatera.

Baca juga : Menteri Purbaya Sidak Kantor Bank Mandiri, Ada Apa?

“Ada banyak area di Indonesia yang bisa menghubungkan dengan teknologi AI. Tapi, apakah benar-benar penggunaan AI bisa bermanfaat secara menyeluruh bagi masyarakat,” timpalnya.

Ia pun menegaskan bahwa AI bukanlah sebuah solusi yang utama, melainkan menjadi pendorong yang buat bagi kehidupan masyarakat.

“Implementasi AI bukan untuk menggantikan orang, tetapi untuk memperkuat mereka itu sendiri,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

33 mins ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

43 mins ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

1 hour ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

1 hour ago

ASII Gairahkan Pasar Otomotif Nasional Lewat Astra Auto Fest 2025

Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More

2 hours ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

2 hours ago