Internasional

Mulai Akur, Raja Salman Undang Presiden Iran ke Riyadh

Jakarta – Hubungan antara Arab Saudi dan Iran kian mengalami pemulihan. Terbaru, para pemimpin negara tersebut akan mengadakan sebuah agenda ‘besar’ untuk membentuk kembali geopolitik di kawasan Timur Tengah.

Dinukil BBC, Senin (20/3), Iran menyatakan apabila Arab Saudi telah mengundang Presiden mereka, Ebrahim Raisi untuk berkunjung resmi ke sana setelah hampir dua pekan kedua negara tersebut memutuskan pemulihan hubungan diplomatik.

Undangan resmi tersebut berupa sebuah surat yang berasal dari Raja Salman, meski hal ini belum dikonfirmasi oleh pihak Arab Saudi.

Melalui cuitan resmi Twitter milik Wakil Kepala Staf Presiden Iran untuk urusan politik, Mohammad Jamshidi mengatakan, Presiden Raisi menyambut baik undangan ke Riyadh dan menekankan kesiapan Iran untuk memperluas kerja sama.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengungkapkan kepada awak media setempat jika kedua negara telah sepakat mengadakan bertemuan pada tingkat menteri luar negeri.

Diketahui, ada tiga kemungkinan lokasi yang diusulkan untuk pertemuan tersebut. Namun, Amir-Abdollahian tidak menyebut di mana lokasi persisnya dan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung.

Editor BBC Timur Tengah, Sebastian Usher mengatakan, pemulihan hubungan bilateral kedua negara tersebut terjadi secara tidak terduga usai pembicaraan berhari-hari yang dimediasi oleh China pada akhirnya membangun momentum serius.

Termasuk keputusan Saudi dan Iran untuk membuka kembali kedutaan besar mereka dalam waktu dua bulan dan juga sepakat membangun kembali hubungan perdagangan dan keamanan.

Sebelumnya, Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran selepas peristiwa pengunjuk rasa Iran menyerang misi diplomatik Saudi pada tahun 2016. Kala itu, pihak demonstran memprotes kebijakan Saudi yang mengeksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr.

Tak sampai di situ, kedua negara di kawasan Timur Tengah itu juga bersitegang perihal perang di Yaman. Di mana, Arab Saudi yang menjadi pemimpin koalisi militer menginginkan mengalahkan kelompok Houthi dukungan Iran di negara itu.

Amir-Abdollahian juga mengatakan, Iran berharap akan ada langkah-langkah tersebut untuk bisa meningkatkan hubungan mereka dengan Bahrain, sekutu dekat Saudi yang turut memanaskan hubungan diplomatik mereka dengan Teheran pada 2016.

“Kami berharap sejumlah hambatan antara Iran dan Bahrain bisa dihilangkan dan kami akan mengambil langkah mendasar untuk membuka kembali kedutaan,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago