ILUSTRASI. Berbuka puasa. (Foto: Freepik)
Jakarta – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan puasa Ramadan 1446 Hijriah dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Selain itu PP Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Hari Raya Idulfitri jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025, dan 10 Zulhijah atau Hari Raya Iduladha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Keputusan tersebut tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1446 Hijriah berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KGHT) yang dipublikasikan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di akun Instagramnya.
“1 Ramadan 1446 H jatuh pada hari Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 M; dan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Ahad Legi, 30 Maret 2025 M,” demikian bunyi keterangan di akun Instagram @pwmjateng, dikutip Kamis, 9 Januari 2025.
Selain itu, juga disampaikan, “1 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M; 9 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Kamis Pon, 5 Juni 2025 M; dan 10 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage, 6 Juni 2025 M.”
Baca juga: Selama Ramadan, Total Donasi Melalui GoPay Capai Rp31 Miliar
Di sisi lain pemerintah belum mengumumkan kapan tepatnya awal puasa Ramadan dan Idulfitri serta Iduladha akan berlangsung bagi umat Islam se-Indonesia.
Menanggapi hal ini, Menteri Agama RI atau Menag Nasaruddin Umar menyatakan pihaknya menghormati keputusan PP Muhammadiyah terkait penentuan awal Ramadan 1446 Hijriah.
“Itu haknya,” ujar Nasaruddin di Gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.
Baca juga: Menag Temui Sri Mulyani, Ini yang Dibahas
Menag Nasaruddin mengatakan, Kemenag belum menentukan awal Ramadan karena masih menunggu pelaksanaan sidang isbat. Sidang ini akan menjadi forum resmi bagi pemerintah dalam menetapkan tanggal penting tersebut.
Seperti yang sudah diinformasikan, keputusan Muhammadiyah didasarkan pada KGHT, hasil rumusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. KGHT sendiri ditetapkan melalui Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah ke-32 di Pekalongan pada Februari 2024.
Baca juga: Presiden Prabowo Apresiasi Peranan Muhammadiyah di Indonesia, Apa Saja?
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Maskufa, menyebut bahwa penerapan KGHT merupakan bentuk lompatan ijtihad Muhammadiyah.
“Upaya pergeseran ke KGHT ini bertujuan menjawab kebutuhan akan kepastian dan ketepatan tanggal ibadah yang bersifat global,” jelas Maskufa dalam keterangannya di laman resmi Muhammadiyah.
Sejak tahun 1932 hingga 2024, Muhammadiyah dikenal konsisten menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menyusun kalender Hijriah.
Menurut kalender Muhammadiyah, Ramadan 2025 akan berlangsung selama 29 hari, dengan Idulfitri diperkirakan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025. Selain itu, Idul Adha 10 Zulhijah 1446 Hijriah diperkirakan akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025.
Baca juga: PLN Sukses Layani Kelistrikan Nasional Selama Idulfitri 2024
Meskipun terdapat perbedaan metodologi, Nasaruddin menegaskan pentingnya saling menghormati dalam menyikapi penetapan hari-hari besar keagamaan. Kemenag dan Muhammadiyah tetap berkomitmen menjaga harmoni di tengah keberagaman umat Islam di Indonesia. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More