Nasional

Muhammadiyah dan GPM Dorong Swasembada Masker

Jakarta – PP Muhammadiyah dan Gerakan Pakai Masker (GPM) bekerjasama untuk mendorong swasembada masker di Indonesia. Selain memberikan penyuluhan tentang pemakaian masker dan pembagian masker kepada masyarakat, Muhammadiyah dan GPM juga berencana melatih masyarakat untuk membuat masker sendiri.

Gerakan Pakai Masker berinisiatif untuk fokus dalam mengkampanyekan dan mengedukasi bagaimana cara memakai masker yang benar kepada masyarakat. Ini adalah upaya minimal yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Risiko penularan bisa diturunkan hingga 75% jika orang memakai masker dengan benar.

Pencanangan kerjasama PP Muhammadiyah dan GPM dilaksanakan pada Rabu (8/12/2020) baik secara offline di Kantor PSDM PP Muhammadiyah Jalan Cikditiro Yogyakarta maupun secara online melalui zoom dan National TVMU Live, serta akun Facebook dan Instagram Muhammadiyah.

Hadir dalam acara tersebut Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman, Ketua GPM, Sigit Pramono, Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Agus Samsudin, dan Direktur Kampanye GPM untuk Klaster Universitas, Muhammad Edhie Purnawan.

Selain deklarasi kerjasama, GPM juga menggelar webinar bertema “Rebranding Indonesia: Gerakan Pakai Masker – Saving Lives, Saving the Economy”. Narasumber yang mengikuti webinar ini antara lain Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Corona Rintawan, Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, dan Direktur Kampanye GPM, Sugeng Ibrahim.

Berdasarkan data “Negara Teraman di Dunia untuk COVID-19” dari majalah Forbes, Indonesia berada di peringkat 97 dari 100 negara di dunia. Artinya, Indonesia termasuk negara paling tidak aman di dunia yang terancam pandemi.

“Pemeringkatan ini bisa mempengaruhi kemampuan Indonesia untuk menarik TTI (Perdagangan, Pariwisata, Investasi). Negara dengan peringkat lebih baik memiliki keamanan lebih tinggi dari pandemi Covid-19. Dengan peringkat Indonesia ke-97 tentu akan mempengaruhi keinginan berinvestasi dari investor dan kunjungan wisatawan di Indonesia,” ujar Ketua GPM Sigit Pramono.

Sigit menambahkan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi cara utama penanganan Covid-19.

Disiplin dalam memakai masker dapat mengurangi penyebaran virus dan pada akhirnya mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, sekarang lebih penting dari sebelumnya untuk memastikan ketersediaan masker di seluruh negeri.

“Kegiatan Muhammadiyah bekerjasama dengan GPM, mendidik masyarakat memakai masker dengan mengadakan penyuluhan bagi para pembina, akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan tambahan pembagian 1 juta masker kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam jangka panjang, Muhammadiyah dan GPM juga akan mendidik masyarakat membuat topeng sendiri, mencapai swasembada topeng dalam negeri,”ujarnya.

Selanjutnya, GPM akan mengajak Universitas Muhammadiyah dan para sivitas akademika untuk menggaungkan dan mengedukasi masyarakat tentang pemakaian dan pembuatan topeng sendiri.

Sementara itu, Agus Taufiqurrohman dalam sambutannya menyampaikan bahwa PP Muhammadiyah menyambut baik kerjasama dengan GPM sebagai Gerakan Ta’awun, saling membantu mencegah penyebaran Covid-19 dan berbagi dengan orang yang terkena penyakit tersebut.

“PP Muhammadiyah melalui MCCC PP Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah serta jaringannya berkomitmen untuk terus menyuarakan dan mengedukasi masyarakat agar memakai topeng,” ujarnya.

Menurut Agus, pelatihan pembuatan masker untuk mencapai swasembada masker akan melibatkan perempuan dan komunitas keluarga. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan maskernya dan sekaligus memenuhi kebutuhan masker rumah tangga dan ini juga berguna untuk membant perekonomian keluarga yang terkena dampak pandemi. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

25 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

35 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

1 hour ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

1 hour ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago