Keuangan

Mudahkan WNI, Fintech Diminta Berperan di Sistem Pembayaran

Jakarta – Menteri Telekomunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menilai, perkembangan industri Financial Technology (Fintech) yang tengah pesat diyakini dapat berperan penting dalam mendorong kemajuan sistem pembayaran yang ada saat ini.

Menurutnya, Fintech sangat dibutuhkan untuk transaksi pembayaran. Maka dari itu, Fintech berpotensi dapat memudahkan proses transaksi pembayaran dari luar ke dalam negeri atau sebaliknya. Hal ini, diharapkan menjadi masukan yang perlu dipikirkan oleh industri maupun regulatornya.

Dirinya mengusulkan, industri Fintech bisa berkoordinasi dengan regulator yakni dalam hal ini Bank Indonesia (BI) sebagai regulator di sistem pembayaran untuk memudahkan proses pengiriman uang atau transaksi pembayaran dari luar ke dalam negeri yang selama ini biayanya masih tergolong mahal.

Menurutnya, Fintech bisa mengembangkan aplikasi mobile money transfer atau mirip semacam e-wallet yang bisa digunakan untuk pengiriman uang dari luar ke dalam negeri dengan biaya yang murah. Selama ini, para WNI yang ingin mengirimkan uang ke Indonesia dikenai biaya berkisar Rp50.000.

“Para WNI seperti TKI di Hongkong biasanya mereka suka kirim uang sekitar Rp2,5 juta per bulan. Mereka dikenai dengan biaya Rp50.000, biayanya segitu berapapun pengirimannya, inikan masih mahal sekali,” ujar Rudiantara, di Jakarta, Selasa, 11 Juli 2017.

Melalui aplikasi yang dikembangkan Fintech itu, maka tentu biaya pengiriman uang bisa menjadi lebih murah daripada biaya pengiriman menggunakan jaringan perbankan. Dengan biaya yang murah, para WNI yang ingin mengirimkan uangnya ke Indonesia tidak perlu menanggung biaya mahal per sekali kirim.

“Jika itu terealisasi, maka perbankan Indonesia yang ada di luar bisa ditutup saja karena ada jalur pengiriman yang lebih murah,” ucapnya.

Saat ini, kata dia, perkembangan teknologi yang pesat harus mau tak mau harus ikut diterapkan oleh industri keuangan. Terlebih, zaman digitalisasi sudah ada didepan mata. Dirinya menyebut nantinya akan ada block chain transfer, di mana pengiriman uang akan dilakukan secara transparan.

“Ini akan terjadi di masa depan, kita mau tidak mau harus siap dengan perubahan yang terjadi ke depannya,” tutup Rudiantara. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago