Jakarta–Propsek ekonomi Tiongkok memburuk, kendati Shanghai Composite Index tercatat menguat lebih dari 4% pada Rabu, 2 Maret 2016 kemarin. Lembaga pemeringkat AS, Moody’s, akhirnya memangkas prospek Tiongkok dari “stabil” menjadi “negatif”.
Moody’s menyatakan bahwa Tiongkok memerlukan sejumlah reformasi untuk menghindari penurunan lebih lanjut. Perubahan prospek ini didasari oleh prediksi bahwa kekuatan fiskal Beijing akan terus melemah. Ini adalah berita yang tidak menggembirakan bagi masyarakat Tiongkok mengingat penurunan ini diumumkan tak lama setelah rilis data baru yang menampilkan bahwa ekonomi Tiongkok masih terus merosot.
Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM menduga bahwa perubahan prospek Moody’s ini kemungkinan dilandasi oleh berkembangnya kekhawatiran global tentang Tiongkok terkait jumlah cadangan valas dan arus keluar modal yang terus menurun.(*)
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More