Jakarta – Monit, platform manajemen pengeluaran bisnis asal Indonesia, berhasil meraih pendanaan sebesar USD2,5 juta dalam putaran yang dipimpin oleh Cento Ventures.
Putaran ini juga mendapat dukungan strategis dari Sansan, perusahaan transformasi digital B2B asal Jepang, serta partisipasi lanjutan dari investor sebelumnya seperti 1982 Ventures dan Init-6.
Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk memperkuat kapabilitas produk, memperluas penggunaan kecerdasan buatan (AI), serta mendorong ekspansi regional Monit di Asia Tenggara.
Di tengah pesatnya pertumbuhan lanskap pembayaran digital di Indonesia, perusahaan menengah dan besar masih menghadapi hambatan dalam mengakses solusi pembayaran berbasis kartu. Permasalahan seperti proses yang rumit, keterbatasan akses kredit, dan ketiadaan alat manajemen kartu yang memadai membuat pengeluaran bisnis sulit dikontrol.
Hal ini membuka peluang besar bagi Monit untuk menghadirkan solusi terintegrasi yang mampu menyederhanakan dan mengotomatiskan manajemen keuangan perusahaan.
Baca juga: BI Tegaskan Perlindungan Data Jadi Prioritas di Era Transaksi Digital
Platform Monit menawarkan penggabungan antara kartu korporat dan perangkat lunak berbasis AI, yang dirancang untuk memberikan visibilitas dan kontrol terhadap pengeluaran bisnis.
Hingga kini, Monit telah memproses lebih dari USD200 juta dalam total volume pembayaran (TPV), dan ditargetkan mencapai USD1,4 miliar pada tahun 2026. Pertumbuhan pendapatan tahunan Monit meningkat lima kali lipat, dengan hampir 1.000 perusahaan telah menggunakan layanannya, mayoritas berasal dari sektor bisnis.
Rizki Aditya, Co-founder dan CEO Monit, menyampaikan bahwa kompleksitas operasional perusahaan saat ini menuntut sistem keuangan yang lebih modern.
“Perusahaan dengan skala menengah hingga besar di Indonesia tengah menghadapi lanskap operasional yang semakin kompleks. Mereka terhambat oleh proses keuangan yang manual, terfragmentasi, dan tidak transparan yang berdampak langsung pada performa dan pertumbuhan perusahaan. Pendanaan baru ini memungkinkan kami untuk memperdalam kemampuan Monit dan memperkuat posisi kami sebagai pemimpin pasar,” ujarnya, dikutip Jumat, 5 Juli 2025.
Mewakili investor utama, Boon Ping Chua dari Cento Ventures menyatakan, “Monit tengah mengatasi kesenjangan yang kritis dalam infrastruktur keuangan di Indonesia. Eksekusi yang disiplin dan komitmen kuat Monit memposisikan mereka untuk membangun category-defining company di Asia Tenggara.”
Dukungan juga datang dari investor strategis lainnya. Muneyuki Hashimoto, Direktur dan CFO Sansan, menyebut bahwa efisiensi yang ditawarkan Monit sangat relevan dengan kebutuhan sektor perusahaan Indonesia.
Baca juga: Studi IBM: Adopsi Teknologi AI di RI Terkendala Infrastruktur, Keamanan Data, dan Talenta
Scott Krivokopich dari 1982 Ventures menambahkan bahwa Monit mampu bertumbuh pesat tanpa menghabiskan banyak modal, berbeda dari pesaingnya. Sementara itu, Achmad Zaky dari Init-6 Ventures menilai Monit telah menunjukkan pemahaman mendalam atas kebutuhan pasar keuangan dan menyelesaikan permasalahan kompleks secara efisien.
Melalui pendanaan ini, Monit berkomitmen untuk mengembangkan fungsionalitas AI yang lebih canggih, memberikan analisis prediktif bagi tim keuangan perusahaan, dan memperluas jaringan pemasaran serta penjualannya. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Monit untuk memperkuat pijakannya di Indonesia sekaligus merambah pasar regional Asia Tenggara. (*) Ari Nugroho