Jakarta – Minyak kelapa sawit Malaysia berjangka tercatat naik, harga cpo berhasil mengakhiri penurunan beruntun karena tekanan harga dari minyak kedelai AS dan pajak impor meningkat dari India.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, Crude Palm Oil (CPO) naik 0,5 persen ke 2,469 Ringgit Malaysia pada akhir pekan kemarin.
Societe Generale de Surveillance (SGS) sendiri melaporkan bahwa ekspor produk kelapa sawit Malaysia selama bulan Februari turun 11 persen menjadi 1.168 juta ton dari 1,313 juta ton yang dikirim pada bulan Januari.
Baca juga: Harga CPO Terbebani Penguatan Ringgit dan Produksi
Pergerakan minyak kedelai AS mempengaruhi harga minyak sawit. India, importir minyak nabati terbesar di dunia, menaikkan pajak impor minyak sawit mentah menjadi 44 persen dari 30 persen dan menaikkan pajak minyak sawit olahan menjadi 54 persen dari 40 persen, untuk mendukung petani lokal.
Meski pasar mencapai level tertinggi tujuh minggu, terbuka peluang penjualan. Situasi ini mengimbangi kenaikan sebelumnya dan mendorong momentum harga untuk bergerak turun. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More