Jakarta – Tiga bulan pertama di 2022 menjadi momentum pemulihan perekonomian yang pada akhirnya mendorong penyaluran kredit. Hal tersebut juga diamini oleh Amar Bank yang melihat pertumbuhan penyaluran kredit cukup tinggi di kisaran 15% – 20% hingga Maret 2022.
“Untuk permintaan kredit, dari sebulan lalu sudah mulai terlihat peningkatannya, mendekati lebaran masih ada peningkatan dan cukup besar di kisaran 15% – 20% di bulan sebelumnya,” jelas Abraham Lumban Batu, Executive Vice President Retail Banking ketika menjawab pertanyaaan media, 26 April 2022.
Selain momentum pemulihan ekonomi, Abraham mengungkapkan peningkatan yang cukup signifikan ini tidak lepas dari momen bulan Ramadhan dan jelang Lebaran. Pada momen-momen ini, umumnya konsumsi masyarakat akan meningkat dengan disalurkannya Tunjangan Hari Raya (THR).
Hingga saat ini, portofolio kredit Amar Bank sendiri sebanyak 85% hingga 90% disalurkan melalui produk unggulannya, yaitu Tunaiku. Sedangkan, 10% – 15% sisanya disalurkan melalui business banking Amar Bank yang menyasar UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah).
Tunaiku sendiri memberikan pinjaman tanpa agunan (KTA) kepada perorangan dan UMKM yang diproses dan disetujui dalam waktu 24 jam dengan memanfaatkan teknologi big data dan predictive analytics. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 9 juta kali, dan menyalurkan lebih dari 800.000 pinjaman. Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Tunaiku telah menyalurkan lebih dari Rp6,6 triliun kepada masyarakat dan pengusaha mikro, yang sebagian besar unbanked dan underserved.
Ketika disinggung mengenai target pertumbuhan kredit, Abraham mengungkapkan pihaknya tidak akan terlalu agresif tahun ini. Ia menilai, meski momentum perekonomian tengah pulih, masih terdapat ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh konflik geopolitik Rusia Ukraina.
“Kita melihat ada momentum recovery COVID-19, tetapi di sisi lain ada ketidakpastian akibat kondisi geopolitik. Kita mengambil posisi tumbuh moderate untuk tahun ini,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Benyamin Tampubolon, Head of Digital Banking Service mengungkapkan tahun ini Amar Bank akan segera meluncurkan fitur QRIS bagi semua produknya. Fitur ini rencananya akan terintegrasi antar aplikasi sehingga memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
“Nomor satu yang kita rencanakan untuk tahun ini itu QRIS. Secara kesiapan teknis, kami sekarang siap namun tentunya kita juga patuh pada perizinan dari OJK dan BI. Ekspektasi kami di akhir Kuartal III bisa selesai, tetapi kami tidak bisa guarantee karena itu di luar kontrol kami,” ujarnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More