MOLI Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Sepanjang Masa di 2020

Jakarta – PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) telah mengumumkan pada periode Kuartal-I 2021, telah membukukan total penjualan mencapai Rp443,50 miliar, atau meningkat sebesar 18,4% dibandingkan Kuartal-I 2020.

Disisilain, laba Bruto mencapai Rp102,93 miliar pada 31 Maret 2021, meningkat sebesar 1,60% dibandingkan 31 Maret 2020 yang mencapai Rp101,30 miliar. Sementara laba tahun berjalan mencapai Rp13,14 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 45,30% dibandingkan 31 Maret 2020 yang mencapai Rp24,03 miliar.

Perusahaan melaporkan penjualan tertinggi sepanjang masa pada tahun 2020 yaitu Rp1,47 Trilliun, hal ini terjadi karena lonjakan permintaan etanol pada saat pandemi.

“Kami bersyukur atas pencapaian dan
kinerja yang kuat selama Kuartal I-2021. Penjualan masih dapat tumbuh sebesar 18,40%, lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional yang dilaporkan sebesar -0,74% selama Kuartal I-2021,” kata Direktur Utama MOLI, Adikin Basirun, Kamis, 15 Juli 2021.

Adikin mengatakan, pihaknya melihat permintaan yang tinggi atas produk-produk perusahaan tidak hanya dari Sektor Kesehatan dan Farmasi, tetapi juga dari sektor lain termasuk industri kosmetik yang mulai menunjukkan pemulihan di industri masing-masing.

“Sasaran kami adalah fokus pada kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk dengan mutu terbaik, pelayanan profesional, menerapkan manufacturing excellence, dan memastikan kecukupan sumber daya dengan pengelolaan maksimal untuk mendukung strategi pertumbuhan yang berkelanjutan, lebih jauh lagi saat ini bersama dengan pemerintah dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), kami mendorong dan mendukung penerapan Bioethanol di Indonesia, harapan kami terbesar saat ini adalah keberpihakan kepada Industri umumnya dan produsen etanol khususnya, melalui Asosiasi Spiritus dan Etanol Indonesia (ASENDO), kami sangat berharap pembebasan bea masuk impor etanol menjadi 0% dari Pakistan perlu ditinjau kembali, karena akan merusak ekosistim industri terkait dan melimpahnya produk etanol di dalam negeri, selain mengharapkan jaminan ketersediaan bahan baku yang murah dan efisien sehingga melalui pengaturan ini kami mampu bersaing secara regional,” terangnya.

Direktur Marketing MOLI, Donny Winarno menambahkan, pihaknya akan mempertahankan komitmen pada strategi perusahaan untuk menargetkan segmen pasar dengan pertumbuhan tinggi, mempertahankan pangsa pasar lokal dan ekspor, memperluas pasar pada industri yang menggunakan Etanol sebagai bahan baku maupun bahan penolong di dalam dan luar negeri.

“Serta menambah jaringan distribusi di Asia pada umumnya dan ASEAN khususnya,” jelas Donny. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

6 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago