Ekonomi dan Bisnis

Moeldoko: Pembiayaan Industri Keuangan Terhadap Kendaraan Listrik Masih Minim

Bali – Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) yang juga Ketua Staf Kepresidenan, Moeldoko menyatakan dukungan industri keuangan terhadap kendaraan listrik masih kurang. Padahal aspek pembiayaan menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Demikian hal tersebut seperti diungkapkan oleh Moeldoko dalam seminar “Scalling Up Green Finance in Indonesia” Side Event Pertemuan Ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Bali, Jum’at, 15 Juli 2022.

Menurutnya, berbicara soal pengembangan kendaraan listrik di Indonesia paling tidak ada 3 tantangan. Pertama, mana yang harus didahulukan. Misalnya kendaraan listrik sudah masif, tapi charging station belum ada, itu masalah. Begitu pula sebaliknya jika membangun banyak charging station, tapi populasi kendaraan listriknya belum banyak. Itu juga menjadi masalah.

Tantangan kedua adalah dari sisi pembiayaan. Moeldoko mengharapkan pertemuan G20 dan rangkaian side event-nya ini menghasilkan kesepakatan untuk mendorong industri kendaraan listrik di Indonesia. Selama ini, pelaku industri masih relatif kesulitan mendapat pembiayaan, termasuk dari perbankan.

“Saya harap pertemuan ini bisa menghasilkan kesepakatan. Karena apa? Karena kesadaran pihak finance terhadap mobil listrik ini masih belum cukup. Perbankan masih belum memiliki kesadaran yang sama menuju kepada green economy ini,” tegas Moeldoko.

Baca juga : OJK Siapkan 4 Insentif Pembiayaan Kendaraan Listrik

Terlepas dari itu, tantangan selanjutnya adalah membangun awareness masyarakat. Untuk membangun kesadaran masyarakat, dibutuhkan sosialisasi yang masif.

Moeldoko juga menyinggung soal potensi kontribusi kendaraan listrik bagi perekonomian nasional. Jika populasi kendaraan listrik di Indonesia menembus angka 6 juta unit, diperkirakan akan mengurangi emisi karbon 4 juta ton per tahun. Sedangkan bahan bakar minyak yang bisa dihemat diproyeksi mencapai 13 juta barel per tahun. (*) Ari Astriawan.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

PLN Perkuat Kolaborasi dan Pendanaan Global untuk Capai Target 75 GW Pembangkit EBT

Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More

11 hours ago

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

16 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

19 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

20 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

1 day ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

2 days ago