Jakarta – Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman modal usaha sebesar Rp10 triliun bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, Malaysia, dan Singapura sejak didirikan. Modalku terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dimana angka penyaluran tersebut telah meningkat lebih dari 3 kali lipat dari pencapaian di bulan November 2018.
Selain jumlah penyaluran, Modalku juga mengutamakan perluasan jangkauan UMKM yang bisa mendapatkan pinjaman. Modalku telah menyalurkan dana ke lebih dari 1,1 juta jumlah transaksi pinjaman UMKM. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 40 kali lipat, dimana pada tahun sebelumnya penyaluran dana yang diberikan sebanyak 25 ribu pinjaman UMKM.
Sebelumnya, Modalku telah mendapatkan izin usaha dari OJK sebagai bentuk kepercayaan pemerintah dan publik terhadap kredibilitas bisnis Modalku. Dengan demikian, pengakuan ini melengkapi izin usaha dari regulator keuangan yang dikantongi perusahaan di masing-masing negara operasionalnya. Hal ini tentunya menjadi motivasi Modalku dalam menjaga perlindungan pengguna serta mendukung inisiasi dari OJK dalam mencapai target inklusi keuangan sebesar 75% pada akhir 2019.
Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya
mengatakan, pencapaian ini merupakan satu hal yang patut disyukuri karena perkembangan pesat yang dialami Modalku beriringan dengan perkembangan UMKM yang terus didukung. Namun demikian, pihaknya tidak berpuas diri, Modalku akan terus melakukan inovasi untuk menjangkau lebih banyak UMKM yang belum tersentuh dan layak mendapatkan kesempatan untuk berkembang.
“Dalam meningkatkan inklusi keuangan, Modalku bekerjasama dengan beberapa platform digital seperti e-commerce untuk menjangkau lebih banyak UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Reynold dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 14 November 2019.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company dalam e-Conomy SEA 2019, dari total 181 juta populasi orang dewasa di Indonesia, sebanyak 139 juta tidak memiliki akses penuh ke layanan perbankan (seperti kredit, asuransi, dan investasi. Hal ini tentunya bisa menjadi kendala bagi pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya, namun tidak memiliki akses penuh ke layanan keuangan. Disinilah peran fintech untuk memberikan solusi melalui teknologi dan inovasi produk layanan keuangan.
Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan menambahkan, potensi pasar di Indonesia masih sangat besar. Dirinya percaya bahwa UMKM merupakan punggung perekonomian Indonesia dan perlu terus didukung karena angka UMKM baru setiap tahunnya selalu bertambah. Modalku menyediakan pinjaman tanpa agunan kepada UMKM, termasuk yang berjualan melalui platfrom digital, dengan proses persetujuan yang cepat di hari yang sama dan pencairan dana dalam hitungan hari.
“Modalku juga menawarkan pinjaman menggunakan invoice sebagai dokumen utama dalam mengajukan pinjaman untuk memfasilitasi bisnis yang bergantung pada piutang yang dibayarkan oleh klien untuk memperlancar arus kas,” paparnya.
Pencapaian ini juga didukung oleh para pemberi pinjaman Modalku yang sudah aktif menyalurkan dananya ke UMKM yang terdaftar di Modalku. Sampai saat ini jumlah pemberi pinjaman yang terdaftar di Modalku sekitar 150 ribu akun yang terdiri dari individu dan institusi. Pemberi pinjaman individu dari kalangan milenial masih mendominasi profil pemberi pinjaman di Modalku.
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang layak kredit) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia di bawah nama Funding Societies. (*)
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More