Jakarta – PT MNC Vision Networks Tbk (MVN), anak perusahaan dari PTGlobal Mediacom Tbk (BMTR) yang merupakan anggota Indeks Kompas100 mengumumkan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya3.522.000.000 lembar saham dengan kisaran harga Rp231-Rp243 per unit.
Menurut Director of Investment Banking PT MNC Sekuritas, Dadang Suryanto, jumlah saham yang ditawarkan ke publik tersebut setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh MVN setelah IPO.
“Harga penawaran IPO ini berkisar antara Rp231-Rp243 per saham dengan target perolehan dana berkisar antara Rp815 miliar-Rp855 miliar,” katanya di Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Ade Tjendra mengatakan, MVN melalui entitas anak bergerak dalam bidang TV berbayar, fixed broadband/IPTV dan layanan konten digital. “Tim manajemen MVN memiliki rata-rata pengalaman lebih dari 20 tahun dalam industri media,” kata Ade.
Perlu diketahui, entitas anak MVN, yaitu PT MNC Sky Vision Tbk, PT MNC Kabel Mediakom (MNC Play), PT MNC OTT Network (MNC Now) dan PT Nusantara
Vision (NV). Sedangkan, pelanggan entitas anak MVN bisa menikmati saluran hiburan dan Informasi dengan total 185 channel termasuk 35 channel eksklusif.
“Penawaran umum ini merupakan langkah strategis perseroan dalam rangka memperkuat struktur permodalan dimana dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk modal kerja, pengembangan jaringan fixed broadband atau IPTV serta pengembangan layanan konten digital, di antaranya melalui produksi konten original yang menarik,” papar Ade.
Dia menyebutkan, MNC sebagai perusahaan media dan konten terbesar di Indonesia memberikan dukungan dengan menyediakan saluran TV Free To Air (FTA), konten-konten eksklusif dan produksi kontenoriginal yang dapat dinikmati oleh pelanggan MVN. MNC Vision merupakan pemimpin pasar dalam bisnis TV berbayar berbasis DTH dengan pangsa pasar 96 persen dan memiliki basis pelanggan sekitar 2,4 juta pada 31 Desember 2018.
MNC Vision menyasar pelanggan di kota-kota menengah dan kecil. MNC Play berfokus pada penyediaan layanan fixed broadband atau IPTV, sehingga dapat
mengurangi belanja modal (capex) dan merupakan pemain nomor tiga terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan sebesar 262 ribu per 31 Desember 2018.
MNC Play menyasar pelanggan di kota-kota besar. MNC Now merupakan penyedia layanan konten digital (OTT/Over The Top) yang akanmenjadi nilai tambah dan meningkatkan kepuasan pelanggan MNC Vision dan MNC Play untuk dapat menikmati tayangan hiburan dan Informasi.
Jumlah pelanggan terdaftar MNC Now mencapai lebih dari 2.000.000pada 31 Desember 2018 atau bertumbuh pesat sejak peluncuran kali pertama pada Februari 2018. MNC Now dengan target pasar segmen milenial merupakan sumber pertumbuhan Perseroan di kemudian hari.
Saat ini penetrasi pasar TV berlangganan di Indonesia baru sebesar 13 persen dibandingkan dengan negara di Asia yang mencapai 71 persen. Prospek bisnis MVN juga didorong oleh program pemerintah melalui digitalisasi industri 4.0, karena penetrasi fixed broadband berpotensi meningkat mencapai 16 persen dengan jumlah pelanggan menjadi 11,3 juta pada 2023.
Selain itu, lanjut Ade, pertumbuhan industri layanan konten digital (OTT) didukung oleh generasi milenial dan pergeseran kebiasaan dalam menikmati konten hiburan secara digital. “Kami juga akan menyasar segmen pasar menengah ke bawah yang menginginkan lebih banyak pilihan channel TV FTA dengan kualitas yang lebih baik melalui produk jual perangkat di depan dan juga segmen pasar menengah ke bawah TV berlangganan pra-bayar. (*)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital semakin diminati masyarakat. Tercermin pada November 2024 volume transaksi QRIS… Read More
Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melakukan penghapusan pencatatan efek atau delisting terhadap… Read More
Jakarta – Empat varian rasa produk mi instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur… Read More
Jakarta - Perusahaan penyedia layanan mobilitas listrik asal Vietnam, Xanh SM mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman… Read More
Jakarta – Rupiah sempat menembus Rp16.300 per Dolar Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto… Read More
Jakarta - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menyatakan menolak… Read More