Pasar Modal

Mitratel Sisihkan 70% Laba Bersih 2021untuk Dividen

Jakarta – PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan pada tahun 2021 yang mencapai Rp1,381 triliun  sebesar 70% atau senilai Rp966,7 miliar sebagai dividen.

“Porsi dividen sebesar itu sesuai dengan komitmen Perseroan agar bisa memberikan nilai maksimal bagi para investor,” kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus pada saat RUPS Tahunanan Jumat (22/4/2022).

Menurutnya, pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Per 12 Mei 2022 sampai dengan pukul 16.15 WIB.

“Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal 25 Mei 2022,” ungkapnya.

Ia menuturkan bila sisa dari laba bersih sebesar 5% atau sekitar Rp345,3 miliar seabgai laba ditahan, dan 5% atau sekitar Rp69 miliar untuk cadangan.

Dalam RUPS Tahunan perseroan juga sepakat untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk menyesuaikan masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris menjadi 5 tahun dari sebelumnya 3 tahun.

Dengan mempertimbangkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta hasil benchmark dengan perusahaan terbuka lainnya.

Selain itu, RUPS Tahunan juga menyetujui untuk menangkat 1 anggota Dewan Komisaris Independen yaitu Rico Usthavia Frans.

Sehingga pada akhir rapat jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut: Komisaris Utama: Herlan Wijanarko Komisaris: Henry Yosodiningrat
Komisaris: Hadi Prakosa
Komisaris Independen: M. Ridwan Rizqi R Nasution
Komisaris Independen: Rico Usthavia Frans

Sebagai informasi, pada tahun 2021, Mitratel mengalami pertumbuhan kinerja sebesar dua digit ditunjukkan dengan pendapatan usaha yang tumbuh sebesar 11,1% dari Rp6,18 triliun yang dicatat pada tahun 2020 menjadi Rp6,87 triliun pada tahun 2021. Bisnis sewa menara menjadi kontributor utama pendapatan yang mencapai Rp5,4 triliun, dimana capaian ini mengalami kenaikan sebesar 36,5% (year on year/yoy).

Upaya efiseinsi yang dilakukan Mitratel pun telah menghasilkan pertumbuhan yang signifikan dengan diperolehnya keuntungan yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp1.381 miliar, atau melonjak 129,4% dibandingkan perolehan laba bersih pada tahun 2020 sebesar Rp602 miliar. Dengan demikian EBITDA tercatat Rp5.185 miliar pada 2021, tumbuh 23,9% dibandingkan EBITDA yang dicapai pada tahun 2020 sebesar Rp4.185 miliar.

Dari kinerja operasionalnya, saat ini Mitratel menguasai jaringan menara di Jawa sebanyak 11.987 menara dengan portofolio sebesar 42% dan tenancy ratio sebesar 1,65 kali.

Sedangkan jaringan menara di luar Jawa, Mitratel adalah yang terbesar dan menguasai 16.219 menara dengan portofolio sebesar 58% dan tenancy ratio 1,41 kali.

Dari jumlah menara, pada tahun 2021 Mitratel berhasil meningkatkan jumlah menara dari 18.473 unit menjadi 28.206 unit, tumbuh signifikan sebesar 52,7%. Sedangkan dari sisi kolokasi, terjadi pertumbuhan 18,9% dari 12.097 menjadi 14.388 dan dari sisi tenant mengalami pertumbuhan 39,3% dari 30.570 menjadi 42.594 pada tahun 2021. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

1 hour ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

2 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

3 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

4 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

4 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

4 hours ago