Jakarta – Mitra pengemudi online roda dua (R2) dan roda empat (R4) menyambut gembira terpilihnya founder Gojek, Nadiem Makarim, sebagai salah satu menteri Jokowi. Adapun penolakan dari salah satu pihak dianggap untuk kepentingan segelintir yang notabene bukan mitra aktif.
”Saya bangga dan salut ternyata pemerintah nggak menutup mata ke generasi muda. Pendiri startup dan kita jadi bagian dari itu. Saya mewakili teman-teman mendukung itu,” ucap Irwanto yang akrab disapa Babeh Bewok, Rabu, 23 Oktober 2019.
Mitra Gojek R2 yang merupakan Koordinator Wilayah Jakarta Utara itu optimistis Nadiem akan berperan besar di pemerintahan. ”Saya optimis ke depannya jika Allah menghendaki, insya Allah bisa mengemban tugas diberikan pak Jokowi,” yakinnya.
Maka dirinya berharap ada perubahan signifikan terhadap bangsa ini. Terutama di bidang pendidikan yang disebut-sebut akan diamanatkan kepada Nadiem.
Bersamaan dengan itu, Babeh Bewok yang merupakan driver senior sekaligus Anggota tim 10, yaitu tim perwakilan driver online se-Indonesia yang memberikan masukan terhadap regulasi transportasi online, menolak ancaman demo oleh Gabungan Aksi Roda Dua (Garda). Ancaman dimaksud sempat muncul dalam pemberitaan sebagai ancaman kepada Nadiem jika jadi menteri.
”Yang demo saya rasa bukan ojol (ojek online) murni. Saya tahu permasalahannya karena saya merupakan tim 10 yang ikut merumuskan regulasi bersama tim pak Menteri Budi Karya Sumadi (Menhub)” tegas Babeh Bewok yang memang anti demo.
Segala persoalan dan kekurangan di industri ojol terutama di Gojek, kata Babeh Bewok, selalu ada jalur mediasi. Cara itu dinilai lebih efektif dan baik. ”Yang mereka minta itu saya tahu. Sebenarnya tujuan kita sama tapi ya caranya beda dan harus tetap baik,” tegasnya.
Hal serupa disampaikan Aliansi Nasional Driver Online (Aliando). ”Memang saya perhatikan mulai ada ni di grup-grup (WhatsApp) ajakan demo. Cuma saya katakan, itu tidak tepat. Seharusnya bangga dong bos kita jadi menteri,” kata Emak Ifa, Aliando wilayah Bintaro Raya dan Tangerang Selatan.
Memang, Ifa yang merupakan mitra Gocar (R4) itu mengatakan kekurangan dalam skema kerjasama masih ada dan terus diupayakan diperbaiki. Tapi Nadiem menjadi menteri merupakan hal berbeda.
”Kalau nggak ada Nadiem kita nggak ada Gojek. Adanya Grab. Dari Malaysia lho. Tapi kita tetap pilih Gocar karena cinta Indonesia dan yakin Gocar akan jauh lebih baik ke depannya,” ungkapnya.
Meski sudah tidak mencampuri lagi urusan manajemen Gojek, kata Emak Ifa, Nadiem diharapkan tetap memberikan perhatian seperti dulu. Terutama kepada para mitra. ”Yang penting pak Nadiem tetap mendengar suara kami,” pintanya.
Sebab sepengetahuannya, Nadiem merupakan sosok pimpinan yang mau turun ke bawah. Tidak segan berbincang dengan mitra pengemudi. ”Kami tahu persis lah pak Nadiem. Kalau bicara cocok atau tidak di kementerian, pak Nadiem anak muda yang pintar dan dia cocok,” ujarnya.
Atas nama Aliando secara keseluruhan, Ifa mengucapkan selamat atas terpilihnya Nadiem menjadi salah satu menteri Jokowi. ”Semoga bisa memegang amanah dari seluruh rakyat Indonesia dengan baik. Tetap peduli kami mitra driver online. Kami cinta Indonesia. Kami cinta pak Nadiem,” tegasnya.(*)
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More