Ekonomi dan Bisnis

Mitra Investindo Jajal Peluang Bisnis Energi Terbarukan

Jakarta – Tuntutan pasar yang semakin kuat akan produk hijau (green product) dan industri hijau (green industry) mendorong seluruh sektor bisnis beralih pada teknologi ramah lingkungan demi mempertahankan eksistensi. Hal tersebut juga dilakukan Mitra Investindo (MITI) yang tengah menjajal peluang bisnis baru terbarukan, yakni pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar farm.

Bersama dengan Sany South East Asia (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL), Mitra Investindo menjajaki peluang bisnis baru dengan meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) terkait kerja sama dan pengadaan lahan sehubungan dengan pengembangan bisnis PLTS

“Pelaksanaan joint venture (JV) tersebut akan memperhatikan ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku bagi para pihak, serta perjanjian definitif terkait yang akan ditandatangani kemudian,” ujar President Director Mitra Investindo, Andreas Tjahjadi, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023.

Baca juga: Interkoneksi Jaringan ASEAN jadi Awal Capai Ketahanan Energi Terbarukan

Andreas mengatakan, proyek pengembangan energi hijau listrik tenaga surya ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam mendukung agenda Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) 2030 untuk sustainable development goals, khususnya yang berkaitan dengan energi bersih dan terjangkau.

“Serta, mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon hingga 32% atau setara 912 juta ton pada tahun 2023 dengan menggunakan bahan bakar non fosil,” ungkapnya.

Pengembangan teknologi dan investasi tenaga surya, sambung Andreas, akan menyediakan energi bersih yang ramah lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat lokal, serta memenuhi permintaan pasar atas energi murah dan ramah lingkungan.

Baca juga: Manfaatkan Fasilitas Biomassa, MLBI Akan Gunakan 64% Energi Terbarukan

Sebagai informasi, Mitra Investindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran domestik melalui akuisisi 99,81% saham PT Wasesa Line di awal 2021. Mitra Investindo memiliki strategi menjadi perusahaan total logistik melalui akuisisi perusahaan sejenis atau perusahaan lain yang memiliki sinergi dengan usaha jasa pelayaran yang ada. (*) Bagus Kasanjanu

Galih Pratama

Recent Posts

HSBC Cetak Pertumbuhan Dana Kelolaan Nasabah Tajir Rp10 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More

36 mins ago

Dampak Kemenangan Trump di Pilpres AS bagi Indonesia: Untung dan Ruginya

Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More

36 mins ago

OJK Sebut 4 Elemen Ini Jadi Kunci Regulasi Keamanan Siber

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More

1 hour ago

Trump Menang Pilpres AS, BCA Cermati Dampaknya ke Pasar Keuangan

Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Ambles 1,90 Persen ke Level 7.243, 362 Saham Merah

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More

3 hours ago

Dukung Digitalisasi Bisnis, Unifiber Luncurkan NOC Berskala Internasional

Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More

3 hours ago