Ekonomi dan Bisnis

Mitigasi Perubahan Iklim, Akuntan Siap Pimpin Sustainability Reporting

Jakarta – Semakin pentingnya tata kelola keberlanjutan (sustainable governance) dalam memajukan pertumbuhan yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif. Pelaku bisnis didorong untuk menerapkan bisnis yang mendukung inisiatif Enviroment, Social, Governance (ESG).

“Penerapan standar pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) yang berkualitas tinggi, terkonvergensi dan diterima secara global, termasuk standar ESG dan kriteria pelaporan yang didukung oleh jaminan informasi yang disajikan, menjadi penting bagi negara-negara G20. Hal tersebut, akan membantu investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun ekonomi yang lebih adil,” ujar Haryanto T. Budiman, Chairperson TFIC B20, dikutip Jumat, 26 Agustus 2022.

Terkait dengan standar keberlanjutan tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendukung dalam hal pengungkapan informasi keuangan keberlanjutan dan pengungkapan terkait iklim. Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI Prof. Mardiasmo menyatakan, akuntan siap memimpin pelaporan keberlanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan pengungkapan ESG.

“Akuntan berada di pusat informasi serta memiliki keterampilan dan kompetensi yang relevan. Akuntan juga merupakan bagian dari komunitas yang terhubung secara global. Tidak kalah penting, kinerja akuntan dijaga oleh kode etik yang membuat kepentingan publik selalu mendapat prioritas tertinggi,” jelas Prof. Mardiasmo, Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI.

Dalam kesempatan yang sama, Shinta W. Kamdani Chair B20 Indonesia mengatakan, agar semua pihak berpartisipasi untuk berkolaborasi dan memberikan kontribusi nyata dalam Sustainable governance, serta meningkatkan kemitraan masyarakat bisnis, profesi, dan elemen lainnya.

“Sustainable governance merupakan komponen penting dalam aktivitas bisnis saat ini. Pelaku bisnis didorong untuk mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, manusia, dan ekonomi dalam keputusan bisnis mereka. Serta fokus pada penciptaan nilai berkelanjutan jangka panjang daripada nilai keuangan jangka pendek,” jelas Shinta.

Shinta memberi contoh, penerapan sustainable governance telah membawa banyak manfaat bagi perusahaan. Sekitar 33% bisnis yang mengintegrasikan praktik berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memangkas biaya, telah menghasilkan peningkatan laba sebesar 19%.

Dalam waktu lebih dari sepuluh tahun, sebuah perusahaan menghemat lebih dari USD11 juta melalui pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan transparan. Seratus perusahaan bertanggung jawab atas 71% emisi global, dan mereka adalah aktor yang sama yang akan memberi dampak signifikan atas 60% pengurangan emisi pada tahun 2030.

Shinta menambahkan, dunia bisnis secara progresif telah menyatukan organisasi dan entitas dari berbagai sektor untuk mengatasi tantangan keberlanjutan dan memainkan peran penting dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

“Perusahaan yang telah menanamkan SDGs ke dalam model bisnis mereka, telah menunjukkan bentuk manajemen dan ketahanan perusahaan yang lebih baik. Selain itu, SDGs dirancang untuk menjadi platform bagi bisnis untuk menyampaikan keprihatinan mereka dan mengusulkan solusi. B20 Indonesia percaya bahwa SDGs adalah pendorong utama yang telah membuka jalan bagi banyak perusahaan untuk menerapkan tata kelola yang berkelanjutan secara lebih luar biasa,” tutup Shinta. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

19 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

19 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

21 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

21 hours ago