Internasional

Misi ‘Gila’ Presiden Putin Luncurkan Pesawatnya ke Bulan

Jakarta – Rusia kembali akan mendaratkan pesawatnya di bulan setelah misi pertamanya ‘gagal’ pada tahun 1976, ketika negara itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet

Pendaratan pesawat Luna-25 di bulan sendiri diperkirakan akan berlangsung pada 23 Agustus 2023. Di mana, pada hari yang hampir sama dengan pendaratan pesawat milik India, yang sudah meluncur sejak 14 Juli lalu.

Diketahui, modul kedua negara sama-sama mengarah ke kutub selatan bulan, yang merupakan daerah di mana belum pernah ada pesawat yang berhasil mendarat dengan mulus.

Baca juga: Putin Santai Usai Kremlin Diserang Drone Ukraina

Baru tiga pemerintahan di dunia yang telah berhasil melakukan pendaratan di bulan, yaitu Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China.

Roscosmos, badan antariksa Rusia, mengatakan pihaknya ingin menunjukkan bahwa Rusia adalah negara yang mampu mengirimkan muatan ke bulan  dan memastikan jaminan akses Rusia ke permukaan bulan.

“Penelitian soal bulan bukanlah tujuannya,” kata Vitaly Egorov, analis antariksa Rusia terkemuka, dinukil VOA Indonesia, 13 Agustus 2023.

Pesawat Luna-25 akan diluncurkan dari Vostochny Cosmodrome di Rusia Timur Jauh. Belum jelas apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri peluncuran pesawat antariksa itu.

Pada 2016, Putin menghadiri peluncuran roket Soyuz yang berakhir gagal, di mana setelahnya media Rusia melaporkan bahwa ia memarahi para pejabat.

Upaya India sebelumnya untuk mendarat di kutub selatan bulan pada 2019 berakhir dengan pesawatnya menabrak permukaan bulan.

Kutub selatan bulan menarik perhatian para ilmuwan yang meyakini bahwa kawah kutub pada sisi bulan yang gelap permanen itu mungkin mengandung air.

Baca juga: Perang Kian Memanas, Drone Ukraina Tabrak Kapal Tanker Rusia

Air membeku di dalam bebatuan itu dapat diubah menjadi udara dan bahan bakar roket oleh penjelajah pada masa depan.

“Sebagian besar wilayah bulan belum tersentuh dan seluruh sejarah bulan tertulis di permukaannya,” kata Ed Bloomer, ahli astronomi di Royal Observatory Inggris, Greenwich.

“Bulan itu murni dan tidak seperti Bumi. Ia menjadi laboratorium tersendiri,” ungkapnya. (*)

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

3 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

5 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

7 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

7 hours ago