News Update

Mirae Asset Sekuritas Prediksi IHSG ke 6.400

Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menguat hingga dapat mendekati 6.400, atau tepatnya 6.394 sepanjang Agustus dengan didukung oleh tiga faktor positif.

Ketiga faktor itu adalah jumlah infeksi baru kasus harian Covid-19 yang mulai mereda ke angka 30.000 kasus per hari, gencarnya program vaksinasi yang membuka peluang potensi pelonggaran PPKM ke depan, dan rilis kinerja yang membaik dari perusahaan di bursa.

“Memasuki bulan Agustus, kami optimis IHSG mampu menguat, dengan target ke level 6.394 secara teknikal,” ujar Martha
Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, (4/8/2021).

Untuk sektoral, Tim Investment Information Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan sektor infrastruktur, kesehatan, dan keuangan sebagai pilihan investasi bagi para investor.

Untuk sektor infrastruktur, saham yang menjadi pilihan adalah TLKM,
EXCL, dan ISAT. Di sektor kesehatan dan perbankan, saham-saham yang direkomendasikan masing-masingnya adalah HEAL, MIKA, PRDA, dan BBCA, BMRI, serta BRIS.

“Saham-saham lain yang layak dipertimbangkan sebagai pilihan secara selektif adalah EMTK, SCMA, ERAA, dan INDF.” Prediksi dan rekomendasi tersebut didasari oleh penguatan IHSG sebesar 1,4% menjadi 6.070 dan didukung aksi beli investor asing Rp17 triliun sepanjang Juli yang tidak tertahan oleh kepungan sentimen negatif pada periode tersebut.

Bulan lalu, beberapa faktor yang membuat pelaku pasar khawatir adalah peningkatan kasus Covid-19, pemberlakukan PPKM di sejumlah daerah, dan pelemahan rupiah.

Saat ini, sekitar 30% emiten yang listing di BEI telah mengumumkan kinerja keuangan untuk semester I/2021. Secara tahunan
mayoritas perusahaan mencatatkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat pada kuartal II/2020, kinerja mayoritas perusahaan tercatat di bursa mengalamI penurunan dikarenakan terdampak pandemi Covid-19.
Emiten di sektor perbankan, semen, dan ritel membukukan kinerja yang sesuai ekspektasi.

Sementara emiten di industri kesehatan, terutama rumah sakit dan lab, mencatatkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi. Sebaliknya, beberapa perusahaan di sektor barang konsumsi noncyclical, seperti UNVR, GGRM, HMSP, dan JPFA membukukan kinerja di bawah konsensus pelaku pasar, yang kemudian membuat sahamnya dilanda aksi jual dan menjadi pemberat indeks.

Prediksi itu didasari kondisi makro ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 negara-negara ekonomi maju secara umum terus melanjutkan akselerasi pertumbuhan. Amerika Serikat (AS) tumbuh 12,2%, Inggris tumbuh 22,5%, Jerman tumbuh 9,2%, Jepang tumbuh 7,3%, dan Korea Selatan tumbuh 5,9%.

Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat menjadi 7,9% mengingat sebelumnya terakselerasi 18,3% pada kuartal I/2021.

Dari dalam negeri, kinerja inflasi Indonesia masih cukup terkendali. Beberapa indikatornya adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) yang masih terus pulih, penjualan ritel masih positif, neraca perdagangan selama 14 bulan mencetak surplus berturut-turut, posisi cadangan devisa yang masih baik, yang juga didukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi juga masih positif, yang ditandai oleh angka pertumbuhan FDI sangat positif pada kuartal II/2021.

Hal tersebut jelas membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di jalur yang tepat (on the right track) dengan membentuk kurva V- shape (atau berbalik dari penurunan menjadi menguat dengan cepat) bahkan untuk proyeksi ekonomi kuartal II/2021, sehingga potensi Indonesia meninggalkan periode resesi sangatlah besar. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

16 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

18 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

20 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

24 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

2 days ago