Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG masih akan menarik di tengah tren koreksi tahunan ‘Sell in May and Go Away’ serta tekanan dari kenaikan suku bunga acuan AS karena kuatnya fundamental pasar Indonesia. Kuatnya faktor fundamental tercermin dari tingginya minat investor asing yang terlihat dari besarnya aliran masuk dana investor asing (foreign fund flow).
“Dengan kondisi tersebut maka secara teknikal IHSG diprediksi akan terkonsolidasi dengan support-resistance pada kisaran 6.506-6.904,” ujar Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dalam keterangannya, 19 Mei 2022.
Pada kesempatan yang sama, Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia menambahkan, bahwa faktor tren ‘Sell in May and Go Away’ serta kenaikan suku bunga acuan AS (Fed Rate) sudah diantisipasi pelaku pasar sehingga koreksi memang diprediksi terjadi tetapi akan terbatas. Pada Mei, foreign fund flow memang negatif Rp 8,36 triliun, tetapi sejak awal tahun masih surplus cukup besar yaitu Rp51,27 triliun per 13 Mei.
“Foreign fund flow sejak awal tahun menjadi faktor utama yang akan menahan koreksi dan menunjukkan bahwa investor asing menilai fundamental dalam negeri Indonesia masih menarik,” tutur Nafan.
Selain itu, lanjut dia, ada juga faktor-faktor pendukung lain yang menjadi penyeimbang faktor ‘Sell in May’ dan Fed Rate sehingga menjadi penahan foreign fund flow yaitu laporan keuangan emiten periode kuartal I/2022 yang positif serta data ekonomi domestik yang mendukung.
Faktor fundamental tersebut terutama neraca dagang yang realisasinya jauh di atas prediksi pasar karena didukung tingginya harga komoditas, industri yang masih tumbuh dan dicerminkan indeks pembelian industri (purchasing manager index/PMI), serta indeks keyakinan konsumen (IKK) yang masih optimis.
Lebih jauh, Martha dan tim menyarankan investor untuk fokus bertransaksi aktif jangka pendek pada tiga sektor yaitu sektor keuangan, energi, dan industri. Di sektor keuangan, empat saham yang dipilih adalah BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.
Selanjutnya, saham-saham pilihan Martha dan tim di sektor energi yaitu ADRO, ITMG, PTBA, ADMR, dan PGAS. Di sektor industri, ada dua pilihan yaitu ASII dan UNTR.
Sebelumnya, pasar saham Indonesia menjalani libur dan cuti bersama terkait Lebaran sejak 29 April 2022 hingga 8 Mei 2022, di mana pengumuman keputusan Fed Rate disampaikan pada 5 Mei 2022 waktu setempat dan membuat pasar saham AS serta global tertekan sentimen tersebut. Pada saat koreksi global tersebut, IHSG yang masih belum bertransaksi karena cuti bersama belum tertular pelemahan dan langsung terkoreksi ketika dibuka.
Meskipun bulan ini, Mirae Asset Sekuritas memprediksi IHSG akan konsolidasi dan masih dapat tumbuh tahun ini. Hal tersebut yang tercermin dari prediksi positif hingga posisi 7.600.
Optimisme pelaku pasar terhadap IHSG hingga akhir tahun juga turut membuat semakin tingginya minat investor terhadap produk-produk investasi, salah satunya yaitu reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (Exchange Traded Fund/ETF).
Tingginya minat investor pada ETF, juga terlihat dari kenaikan jumlah transaksi ETF di BEI.
Melalui ETF, investor dapat berinvestasi dengan mudah pada kumpulan saham dengan tema tertentu, seperti perusahaan yang dinilai ramah lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (environmental, social and corporate governance/ESG) yang sedang menjadi tren investasi global dan nasional. Salah satu indeks di BEI yang terdiri atas saham-saham perusahaan yang menerapkan ESG yaitu IDX ESG Leaders.
Bekerja sama dengan PT Capital Asset Management sebagai penerbit ETF, Mirae Asset Sekuritas berperan sebagai dealer partisipan yang menjaga likuiditas Reksa Dana Indeks Capital ETF IDX ESG Leaders (XCEG) yang baru tercatat di papan transaksi Bursa Efek Indonesia pada 28 April 2022.
Sebagai dealer partisipan XCEG, Mirae Asset Sekuritas turut memfasilitasi investor yang ingin bertransaksi ETF di pasar primer maupun sekunder. Tahun lalu, Mirae Asset Sekuritas menjadi dealer partisipan untuk salah satu produk ETF yaitu Reksa Dana Indeks Nusadana ETF IDX Value30 (XNVE) yang masuk ke dalam top 10 ETF teraktif dari value transaksi, volume dan frekuensi pada pasar sekunder. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More