Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas mencatatkan nilai total transaksi obligasi pemerintah dan korporasi mengalami peningkatan 105% pada kuartal-III 2022 yang masing-masing sebesar Rp45,02 triliun dan Rp25,49 triliun dibandingkan dengan transaksi pada kuartal-III 2021 yang sebesar masing-masing Rp48,48 triliun dan Rp18,57 triliun.
Hal ini, sejalan dengan kenaikan ranking bulanan perusahaan efek yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia dibanding rata-rata ranking pada 2021 dan 2020.
“Tahun ini, posisi Mirae Asset Sekuritas di pasar obligasi korporasi didominasi oleh peringkat 4 nilai transaksi terbesar di antara 122 perusahaan efek, dan peringkat 8 nilai transaksi terbesar di pasar obligasi pemerintah,” ujar Nita Amalia, Head of Fixed Income Mirae Asset Sekuritas, Kamis, 3 November, 2022.
Menurut Nita, besarnya modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Mirae Asset Sekuritas sekitar Rp1,3 triliun memungkinkan dilakukannya transaksi volume besar melalui perusahaan, termasuk transaksi obligasi.
Sementara itu, Dhian Karyantono Fixed Income Research Mirae Asset Sekuritas menyarankan, bagi korporasi yang mempunyai obligasi suku bunga dalam mata uang dolar (USD) untuk dipertahankan karena ada peluang investor masuk pasar obligasi. Melihat tingkat yield-nya bagus yaitu sebesar 7,5% – 7,6% terutama pada tahun 2023 pasar obligasi akan bergerak positif di semester II-2023.
“Ketika suatu perusahaan belum mempunyai obligasi USD, tapi dia ingin ekspansi perusahaanya dengan cara melakukan obligasi USD itu sebenernya bagus juga karena perusahaan itu punya USD ditengah kondisi dimana rupiah sedang mengalami pelemahan,” ungkapnya. (*) Irawati
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More