Jakarta–Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (9/5) diperkirakan masih tertunda untuk menguat, lantaran masih minimnya sentimen positif dan menghambat tren apresiasi Rupiah.
“Rupiah untuk di zona hijau tampaknya harus ditunda terlebih dahulu. Beberapa sentimen negatif akan menghambat potensi kenaikan Rupiah,” ujar analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 9 Mei 2016.
Oleh sebab itu, disarankan agar para pelaku pasar dapat mewaspadai potensi pelemahan rupiah, jika tidak ada sentimen positif pascalibur panjang. “Support Rupiah di level 13.254, sedangkan resistance di level 13.238. Tetap cermati sentimen yang ada,” tukas Reza.
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir pergerakan rupiah mendapat sentimen positif dari pelemahan dollar AS, pasca merespons data-data makroekonomi AS yang masih cenderung melambat.
“Akan tetapi, pelemahan tersebut menjadi lebih terbatas pasca dirilisnya pemberitaan dari salah satu petinggi Federal Reserve yang mengatakan ada kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada Juni 2016,” tukas Reza.
Sementara di sisi lain, adanya rilis pelemahan angka pertumbuhan ekonomi telah mempengaruhi laju rupiah yang kembali terperosok. “Setelah terakselerasi pada Kuartal IV-2015 sebesar 5,04% (yoy), PDB Kuartal I-2016 kembali melambat di level 4,92%,” ucapnya.
Sebelumnya, dirinya memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Kuartal I-2016 akan berada pada kisaran 5%-5,01% dan survei konsensus Bloomberg memprediksi perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,07%. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More
Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More