Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 22.616 poin atau 0,51% ke level 4,441.566 pada perdagangan Kamis, 10 Desember 2015. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 6.254 poin atau 0,81% ke level 761.482.
Belum adanya sentimen positif yang dapat menggerakan pasar, masih menjadi pemicu indeks pagi ini kurang bergairah.
Mengutip Riset Tim Samuel Sekuritas Indonesia, Indeks AS semalam ditutup melemah ditengah tren pergerakan harga minyak dunia yang cenderung melemah dan fokus yang masih tertuju besaran kenaikan suku bunga The Fed.
Hal tersebut juga masih menjadi sentimen penggerak indeks acuan di wilayah EU yang kemarin tercatat melemah, selain fokus yang juga tertuju pada pergerakan hard currencies.
Dari pasar Asia Pasifik, sebagian indeks cenderung bergerak melemah pagi ini. Pergerakan lebih didorong oleh ragam update data indikator ekonomi terkini dari negara seperti Jepang dan Tiongkok. Sedangkan dari pasar komoditas, harga minyak dunia tercatat naik sedangkan emas bergerak turun.
Di sisi lain, penurunan EIDO dan indeks global maupun regional, serta penantian besaran kenaikan suku bunga The Fed potensi mendorong sebagian pelaku pasar kembali melakukan aksi wait and see.
Investor juga tengah menanti terbitnya data penjualan 4W dan 2W yang akan menjadi konfirmasi perbaikan perlambatan penjualan industri tersebut.
“Dari pasar dalam negeri, hari ini IHSG kami perkirakan akan cenderung bergerak naik ditengah penguatan sementara nilai tukar rupiah ke level Rp13.966 dari Rp14.016,” jelas proyeksi Tim Riset Samuel Sekuritas Indodnesia. (*) Dwitya Putra
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More